Tumbuhan kelor (Moringa Oleifera Lam) sudah dikenal selama berabad-abad sebagai tanaman multiguna, padat nutrisi dan berkhasiat sebagai obat. Namun pengembangannya menjadi makanan fungsional belum banyak dilakukan. Masyarakat kampar hanya memanfaatkan tumbuhan ini sebagai makanan ternak seperti kambing sehingga perlu ada riset berupa inovasi teknologi yang membuat tumbuhan ini layak untuk dipromosikan manfaat dan khasiatnya. Salah satu cara terbaik yang paling mudah dan praktis untuk mengambil manfaat dan khasiat kelor bagi kesehatan adalah membuat produk makanan daun kelor. Penelitian ini bertujuan mengembangkan daun kelor sebagai sumber bahan baku yang diformulasikan menjadi minuman herbal yang mempunyai aktivitas antioksidan. Penelitian ini perlu dikembangkan mengingat ketersediaan bahan (simplisia) dari tumbuhan ini sangat mudah didapatkan di daerah Kampar dan teknologi untuk menghasilkan produk sangat mudah diterapkan. Mie daun kelor akan dibuat sebagai produk olahan yang dapat disajikan secara cepat dan instan. Pengujian terhadap produk mie herbal daun kelor yang akan dilakukan meliputi pengujian fitokimia, aktivitas antioksidan, pengujian hedonik untuk tingkat kesukaan produk. Tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kreatifitas, menanamkan jiwa berwirausaha, melatih mental dan mengajarkan untuk bekerja keras dan bertanggung jawab. Selain itu, tujuan lainnya yaitu untuk mengurangi limbah yang dihasilkan dengan mengolahnya menjadi mie kelor dan brounis kelor. Ada beberapa kendala yang dihadapi yaitu (1) Keterbatasan modal. (2) Rendahnya motivasi untuk wirausaha dengan bahan pokok kelor. (3) Tidak adanya keanekaragaman produk olahan kelor. (4) Tidak adanya kemasan dan pemasaran kelor.
CITATION STYLE
Afiah, A., Syafriani, S., & Aprila, N. (2022). PKM OLAHAN DAUN KELOR DALAM UPAYA PENINGKATAN AIR SUSU IBU DI DESA SALO. Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat, 3(3), 1938–1941. https://doi.org/10.31004/cdj.v3i3.9399
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.