Pemakian komputer berlebihan menyebabkan dampak pada kesehatan mata. Berbagai simtom mata yang dirasakan karyawan saat bekerja dengan komputer disebut computer Vision Syndrome (CVS). Faktor risiko terjadinya CVS diantaranya adalah individu, lingkungan, dan alat. Tujan Penelitian adalah mengetahui faktor risiko yang berhubungan dengan kajadian CVS pada karyawan di Departemen of Design Center Directorat Technologi PT. Dirgantara Indonesia. Metode penelitian menggunakan potong lintang dengan jumlah sampel berjumlah 56 responden yang ditetapkan melalui purposive sampling. Data diperoleh melalui interveuw menggunakan kuesioner dan diolah secara univariat dan bivariat dengan Uji ka khuadrat. Hasil penelitian menunjukkan 32% karyawan mengalami CVS denga usia rata rata diatas 40 Tahun sebanyak 52%, beristirahat kerja 59% dan jarak dengan monitor standar 80%, tetapi intensitas pencahayaan di ruang kerja tidak sesuai yaitu 66%. Hasil uji diperoleh tidak ada hubungan umur (p = 0,106), istirahat kerja (p = 0,950) dan jarak monitor (p = 0,146), tetapi terdapat hubungan dengan intensitas pencahayaan (p = 0,029) dengan kejadian CVS pada karyawan di Departemen of Design Center Directorat Technologi PT. Dirgantara Indonesia. Kesimpulannya faktor risiko dengan kejadian CVS dalam penelitian ini adalah pencahayaan, sehingga rekomendasi yang dapat diberikan adalah menyesuaikan tingkat pencahayaan riuang kerja sesuai dengan aktivitas pekerjaannya.
CITATION STYLE
Mauliku, N. (2022). Faktor Yang Berhubungan dengan Computer Visual Syndrome (CVS) Pada Karyawan di Departement of Design Center Directorat Technologi PT Dirgantara Indonesia. Jurnal Kesehatan Kartika, 17(2). https://doi.org/10.26874/jkkes.v17i2.234
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.