Fenomena kemiskinan seringkali dikaitkan dengan masalah pengangguran. Orang yang menganggur dianggap akan menambah jumlah penduduk miskin. Padahal, pada negara berkembang termasuk Indonesia, orang yang miskin akan bekerja apa saja untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya. Fenomena adanya orang yang telah bekerja namun masih tergolong miskin ini disebut sebagai pekerja miskin. Pada Februari 2019, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Kalimantan Barat sebesar 4,14 persen. Namun, di sisi lain BPS juga mencatat persentase kemiskinan di Kalimantan Barat pada Maret 2019 mencapai 7,49 persen dan menjadi yang tertinggi di Pulau Kalimantan. Fenomena tersebut mengindikasikan bahwa masalah pekerja miskin juga terjadi di Kalimantan Barat. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan gambaran umum karakteristik pekerja miskin, mengetahui variabel-variabel yang berpengaruh serta menganalisis kecenderungannya terhadap status pekerja miskin di Provinsi Kalimantan Barat tahun 2019. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum, pekerja miskin di Provinsi Kalimantan Barat banyak ditemukan pada pekerja yang berjenis kelamin laki-laki, berstatus kawin/pernah kawin, berusia menengah, hanya berpendidikan maksimal sekolah dasar, tinggal di perdesaan, bekerja di lapangan pekerjaan pertanian, berstatus pekerja informal, dan pekerja penuh. Selanjutnya, variabel-variabel yang berpengaruh terhadap pekerja miskin di Provinsi Kalimantan Barat di antaranya status perkawinan, umur, tingkat pendidikan.
CITATION STYLE
Rahman, A., & Aulia, L. A. (2021). KAJIAN KARAKTERISTIK PEKERJA MISKIN. Seminar Nasional Official Statistics, 2020(1), 1254–1260. https://doi.org/10.34123/semnasoffstat.v2020i1.681
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.