PEMBEKALAN SISTEM PEMBAYARAN NON-TUNAI UNTUK PENGUSAHA MUDA UMKM

  • Rahman H
  • Diyani L
  • Oktapriana C
N/ACitations
Citations of this article
19Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Abstrak: Pembayaran non-tunai dianggap lebih efisien dan ekonomis. Pembayaran non-tunai ini dilakukan tidak dengan bentuk uang selaku alat pembayaran namun bisa dengan cara transfer antar bank/intra bank, menggunakan kartu baik debit maupun kredit, serta metode pembayaran modern lainnya seperti e-money, aplikasi berupa Ovo, Gopay, dan sebagainya. Pentingnya pelatihan dan edukasi mengenai penggunaan sistem pembayaran non-tunai mendorong tim Universitas Bina Insani untuk membekali para pelaku UMKM di Desa Jatireja, Cikarang, Kabupaten Bekasi, tujuannya adalah untuk membuat mereka beralih dari transaksi tunai ke non-tunai. Pelatihan berupa workshop ini diberikan kepada 32 praktisi muda UMKM agar kedepannya transaksi non-tunai menjadi kebiasaan dan budaya bagi mereka. Pelatihan sistem pembayaran non-tunai kepada pelaku UMKM di Desa Jatireja, Cikarang, Kabupaten Bekasi telah sukses dan mencapai target karena meningkatkan pemahaman, minat, dan kesadaran para pelaku usaha sebesar 36% untuk lebih memaksimalkan sistem pembayaran non-tunai alih-alih pembayaran tunai. Akan tetapi, belum seluruhnya pelaku usaha akan menerapkan transaksi non-tunai dalam waktu dekat dengan berbagai alasan yang diantaranya belum siap dan belum menganggap penting sistem pembayaran non-tunai.Abstract: Non-cash payments are considered more efficient and economical. This non-cash payment is made not in the form of money as a means of payment but can be done by means of inter-bank/intra-bank transfers, using both debit and credit cards, as well as other modern payment methods such as e-money, applications in the form of Ovo, Gopay, and so on. The importance of training and education regarding the use of non-cash payment systems has encouraged the Bina Insani University team to equip MSMEs in Jatireja Village, Cikarang, Bekasi Regency. This training was given to 32 young MSME practitioners so that later non-cash transactions would become a habit and culture for them. Training on non-cash payment systems for MSMEs in Jatireja Village, Cikarang, Bekasi Regency has been successful and achieved the target because it increased the understanding, interest and awareness of business actors to maximize non-cash payment systems instead of cash payments. However, not all business actors will implement non-cash transactions in the near future for various reasons, including not being ready and not yet considering the importance of the non-cash payment system.

Cite

CITATION STYLE

APA

Rahman, H. A., Diyani, L. A., & Oktapriana, C. (2023). PEMBEKALAN SISTEM PEMBAYARAN NON-TUNAI UNTUK PENGUSAHA MUDA UMKM. JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri), 7(5), 5232. https://doi.org/10.31764/jmm.v7i5.16781

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free