Bambu " tabah " adalah salah satu varietas bambu yang hanya ditemukan di pulau Bali . " Tabah " daun bambu memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai bahan baku untuk membuat teh yang dapat menghasilkan minuman dengan berbagai manfaat. Jika dimanfaatkan secara optimal, daun bambu " tabah " dapat diolah sebagai produk yang akan memberikan keuntungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh proses blanching dan pengeringan uap terhadap aktivitas kadar air, pH, asam total, fenol total, dan teh daun bambu " tabah " organoleptik . " Tabah "Daun bambu diperlakukan dengan waktu blanching uap dengan variasi waktu, yaitu selama 10 menit, 15 menit dan 20 menit. Setelah steam blanching, daun bambu" tabah "dikeringkan menggunakan oven dengan variasi suhu pengeringan 50 ° C, 60 ° C, dan 70 ° C. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen dengan pola faktorial Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari dua faktor dan diulang tiga kali. Faktor pertama adalah waktu blansing uap dan faktor kedua adalah suhu pengeringan.Hasil menunjukkan bahwa kombinasi terbaik dari perawatan berdasarkan penerimaan keseluruhan tes hedonis yang dihasilkan pada " tabah”Teh daun bambu adalah perlakuan waktu blansing uap 15 menit dengan suhu pengeringan 60 ° C (W2S2) yang menghasilkan 7,03% kadar air untuk kadar air SNI 8%, nilai pH 6,40, nilai asam total 0,94, total kadar fenol 54,95 , tes skor warna 4,47, tes skor aroma 4,87, tes skor rasa 4,60 dan tes keseluruhan penerimaan hedonis 4, 67. Bamboo “tabah” is one of the bamboo variety of which finds only in Bali island. "Tabah" bamboo leaves have the potential to be developed as raw materials for making tea that can produce drinks with various benefits. If utilized optimally, "tabah" bamboo leaves can be processed as a product that will provide an advantage. This study aims to determine the effect of steam blanching and drying process on the activity of water content, pH, total acid, total phenol, and organoleptic " tabah" bamboo leaf tea. "Tabah" bamboo leaves are treated with steam blanching time with a variation of time, namely for 10 minutes, 15 minutes and 20 minutes. After steam blanching, the "tabah" bamboo leaves are dried using an oven with variations in the drying temperature of 50 ° C, 60 ° C and 70 ° C. The research method used was an experimental method with a completely randomized design (CRD) factorial pattern consisting of two factors and repeated three times. The first factor is the steam blanching time and the second factor is the drying temperature. The results showed that the best combination of treatments based on the overall acceptance of hedonic tests produced on “tabah” bamboo leaf tea is the treatment of 15 minutes steam blanching time with a drying temperature of 60 ° C (W2S2) which produces 7.03% water content for SNI water content 8%, pH value 6.40, total acid value 0.94, total phenol content 54.95, color scoring test 4.47, aroma scoring test 4.87, taste scoring test 4.60 and overall acceptance hedonic test 4, 67.
CITATION STYLE
Purnama, I. N. C., Kencana, P. K. D., & Utama, I. M. S. (2019). Pengaruh Waktu Steam Blanching dan Suhu Pengeringan terhadap Karakteristik Kimia serta Sensori Teh Daun Bambu Tabah (Gigantochloa nigrociliata BUSE-KURZ). Jurnal BETA (Biosistem Dan Teknik Pertanian), 8(2), 271. https://doi.org/10.24843/jbeta.2020.v08.i02.p11
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.