Materi Mulok (Muatan Lokal) selama ini identik dengan bahasa daerah maupun kesenian daerah, namun berbeda dengan SMA Negeri 5 Padang yang lebih memilih memanfaatkan keunggulan lokal dibidang pertanian berupa keterampilan mengolah buah Bengkoang sebagai materi Muloknya. Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan buah Bengkoang sebagai materi Mulok (Muatan Lokal) di SMA Negeri 5 Padang. Metode yang digunakan ialah metode sejarah yang terdiri dari heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Dalam penetapan jenis keunggulan lokal di SMA Negeri 5 Padang, diawali dengan melakukan inventarisasi terhadap semua sumber daya yang dimiliki oleh sekolah, baik dilihat dari sumber daya internal maupun sumber daya eksternal. Hasil dari penelitian ini adalah (1) Lokasi sekolah tersebut yaitu Kecamatan Kuranji yang merupakan salah satu penghasil buah Bengkoang terbesar di Kota Padang yang terkenal lebih unggul daripada bengkoang daerah lainnya (2) Bengkoang juga dianggap sebagai buah tangan khas Padang dan ikonik kota Padang (3) Pada teori, diterangkan hubungan antara Bengkoang dengan kesehatan dan lain-lain. Sedangkan pada praktek, Bengkoang dapat diolah peserta didik menjadi sirup, agar-agar, risoles, dodol, asinan, bolu, bedak, dan yang lainnya (4) Namun pada K-13, muatan lokal Bengkoang ini terintegrasi kedalam mata pelajaran yang relevan.
CITATION STYLE
Kholifaturahmah, K., & Fatimah, S. (2023). Bengkoang: Mulok (Muatan Lokal) di SMA Negeri 5 Padang (2008-2021). Jurnal Kronologi, 5(2), 316–327. https://doi.org/10.24036/jk.v5i2.652
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.