Kadar asam urat yang tinggi akan menyebabkan peningkatan kristal asam urat yang berbentuk seperti jarum terutama di persendian yang akan menimbulkan rasa sakit pada persendian tersebut. Tumbuhan obat yang digunakan sebagai anti hiperurisemia sangat banyak. Salah satu tanaman yang digunakan sebagai obat tradisional untuk menurunkan kadar asam urat adalah tanaman salam (Syzygium polyanthum Wight). Tujuan penelitian ini adalah menganalisis dosis terapi ekstrak daun salam yang menunjukan efek maksimal dalam menurunkan kadar asam urat darah tikus putih galur wistar yang dibuat hiperurisemia dengan diinduksi jus hati ayam segar. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental labolatorik dengan desain post only control group design. Menggunakan 25 ekor tikus dibagi menjadi 5 kelompok terdiri dari; kontrol negative yaitu tikus putih diberi pakan standar, kelompok kontrol positif yaitu tikus putih yang dibuat hiperurisemia, kelompok perlakuan 1 yang diberi ekstrak daun salam 75 mg/kgBB, kelompok perlakuan 2 yang diberi ekstrak daun salam 150 mg/kgBB, dan kelompok perlakuan 3 yang diberi ekstrak daun salam 300 mg/kgBB. Analisis data dilakukan dengan uji ANOVA dan LSD (Least Significanly Difference) menggunakan program SPSS pada tingkat kepercayaan 95% untuk membandingkan antara kelompok kontrol positif, kelompok kontrol negatif, dan kelompok perlakuan. Hasil analisis statistika menunjukkan ada perbedaan signifikan antara kelompok control negative dengan kelompok control positif, kelompok control positif dengan kelompok perlakuan 2, dan kelompok control positif dengan kelompok perlakuan 3. Tetapi tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan antara kelompok control positif dengan kelomok perlakuan 1.
CITATION STYLE
Gumilang, R., & Farakhin, N. (2022). DOSIS OPTIMAL ANTI HIPERURICEMIA EKSTRAK ETANOL DAUN SALAM (SYZYGIUM POLYANTHUM) PADA TIKUS PUTIH GALUR WISTAR. E-Jurnal Medika Udayana, 11(3), 95. https://doi.org/10.24843/mu.2022.v11.i03.p15
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.