Pertumbuhan Kompensasi Ayam Betina Hasil Persilangan Antara Ayam Kampung Jantan Dengan Ayam Ras Petelur Betina Yang Mendapat Level Protein Pakan Masa Starter Berbeda

  • Trisiwi H
N/ACitations
Citations of this article
8Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh level protein pakan yang berbeda selama periode starter (0-9 minggu) terhadap pertumbuhan kompensasi (9-12 minggu) pada ayam betina hasil persilangan ayam kampung jantan dan ayam ras petelur betina. Tiga puluh dua ekor ayam betina umur sehari dibagi secara acak menjadi 4 kelompok perlakuan yang berbeda. Selama 9 minggu pertama, setiap kelompok diberi pakan 4 perlakuan yang berbeda: P1 pakan berprotein 21,13%, P2 pakan berprotein 18,71%, P3 pakan berprotein 16,58%, P4 pakan berprotein 14,79%. Pada umur 9 minggu, delapan ayam betina dari setiap kelompok perlakuan dibagi menjadi 4 ulangan. Semua ayam diberi pakan P1 hingga akhir penelitian untuk mendapatkan pertumbuhan kompensasi. Variabel yang diamati adalah konsumsi (pakan, protein, energi), berat badan akhir, pertambahan berat badan, konversi pakan, rasio efisiensi protein, dan rasio efisiensi energi. Data yang diperoleh dianalisis dengan analisis variansi rancangan acak lengkap pola searah, dan perbedaan rerata perlakuan diuji dengan uji Duncan’s Multiple Range Test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa level protein pakan selama periode starter tidak berpengaruh nyata terhadap konsumsi pakan selama periode pertumbuhan kompensasi. Konsumsi pakan P3 dan P4 selama periode starter menghasilkan pertambahan berat badan dan konversi pakan lebih baik selama periode pertumbuhan kompensasi daripada ayam dengan pakan P1. Pertumbuhan kompensasi tertinggi dicapai pada ayam dengan pakan P3 dan penambahan level protein sampai 21,13% (P1) tidak berpengaruh terhadap berat badan akhirnya. Konsumsi protein dan energi berbeda tidak nyata di antara keempat perlakuan pakan, namun rasio efisiensi protein dan energi pada ayam umur 9-12 minggu dengan pakan P3 dan P4 lebih baik daripada ayam dengan pakan berprotein yang lebih tinggi. Kesimpulan penelitian ini penambahan level protein di atas 18,71% pada ayam betina hasil persilangan ayam kampung jantan dan ayam betina petelur tidak berpengaruh nyata dalam meningkatkan pertumbuhan berat badan dan bobot akhir.

Cite

CITATION STYLE

APA

Trisiwi, H. F. (2016). Pertumbuhan Kompensasi Ayam Betina Hasil Persilangan Antara Ayam Kampung Jantan Dengan Ayam Ras Petelur Betina Yang Mendapat Level Protein Pakan Masa Starter Berbeda. Buletin Peternakan, 40(2), 92. https://doi.org/10.21059/buletinpeternak.v40i2.10622

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free