Pariwisata berkelanjutan atau sustainable tourism dinilai sebagai aspek terpenting bagi pengembangan sektor pariwisata. Selanjutnya pariwisata akan berpusat kepada manusia dan pemberdayaan masyarakat dalam peningkatan produk, pelayanan sesuai kebutuhan perilaku masyarakat, dan pola pelayanan di butuhkan untuk meningkatkan pada kearifan lokal yang tujuannya unique selling point. Bahkan potensi wisata lokal yang ada di desa akhir-akhir ini sangat diminati oleh wisatawan yang rindu pada nuansa alam terbuka, interaksi dengan lingkungan dan sosial kehidupan masyarakat lokal. Desa Wisata bagian dari pariwisata menitikberatkan pada keseluruhan pengalaman pedesaan, atraksi alam, tradisi, unsur-unsur keunikan secara keseluruhan dapat menarik minat wisatawan. Berkaitan dengan hal ini, Desa Cikaso yang menjadi tujuan utama untuk menjadi rintisan desa wisata memiliki keragaman potensi alam, budaya, dan sejarah. Namun, sejauh ini belum adanya studi organisasi pengelolaan identifikasi atraksi wisata yang dilakukan oleh Desa Cikaso. Kajian ini dilakukan di Desa Cikaso Keramatmulya Kuningan Jawa Barat. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan analisis studi kasus. Kajian ini memperlihatkan bahwa desa wisata yang ideal harus memperlihatkan konsep keberlanjutan mengacu kepada basic thinking dari pengembangan desa wisata di Indonesia berbasis atraksi dan kelokalan. Selanjutnya dapat mencapai kesiapan masyarakat dalam program pengembangan desa wisata berbasis pariwisata. Mengidentifikasi kesiapan masyarakat sebagai tuan rumah bagi wisatawan saat berkunjung desa wisata.
CITATION STYLE
Nina Mistriani, Enik Rahayu, Solichoel, & Dyan Triana Putra. (2023). Identifikasi Antraksi Wisata dan Analisis Kesiapan Masyarakat Dalam Pengembangan Rintisan Desa Wisata Cikaso Kabupaten Kuningan. EDUTOURISM Journal Of Tourism Research, 5(01), 49–60. https://doi.org/10.53050/ejtr.v5i01.414
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.