Angkutan Penyeberangan di Kuala Tungkal – Dabo Singkep sangat penting, karena berperan penting sebagai penghubung utama antara kedua pulau tersebut dengan wilayah di sekitarnya. Permasalahan muncul ketika kapal menjalani perawatan tahunan (docking) dan sewaktu-waktu kapal mengalami kerusakan, sehingga layanan penyeberangan terhenti dan terputus. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mencari bagaimana cara mempertahankan layanan angkutan penyeberangan disaat kapal penyeberangan di lintasan Kuala Tungkal – Dabo Singkep tidak beroperasi. Selain itu penelitian ini juga bertujuan untuk mencari alternatif pengoperasian kapal yang dapat memaksimalkan waktu operasional kapal. Penelitian ini dilakukan dengan menganalisis pola operasi kapal penyeberangan di sekitar kedua lintasan tersebut. Skenario yang dikembangkan adalah dengan memperhatikan batasan waktu dan jarak tempuh di rute yang ada. Skenario yang terpilih adalah dengan mengoperasikan KMP Kundur yang semula beroperasi di lintasan Tanjung Pinang – Dabo Singkep menjadi Tanjung Pinang – Dabo Singkep – Kuala Tungkal. Skenario ini dapat dipakai untuk menggantikan KMP Sembilang saat tidak beroperasi. Biaya operasional kapal pengganti ini adalah sebesar Rp.57.587.626,- per round trip.
CITATION STYLE
Amriardi, U., & Buana, I. S. (2019). STUDI KEBERLANJUTAN LAYANAN ANGKUTAN PENYEBERANGAN WILAYAH KEPULAUAN. Wave: Jurnal Ilmiah Teknologi Maritim, 13(2), 69–82. https://doi.org/10.29122/jurnalwave.v13i2.3789
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.