Pondok pesantren dengan dinamika perkembangannya mewarnai kultur, kemandirian, kepemimpinan dan kematangan diri para santri, menuntut para santri untuk memiliki kecerdasan emosional yang baik dalam menapaki kehidupan di dalamnya, terlebih para pembimbing pondok pesantren yang notabene usia mereka tidak terpaut jauh dengan para santri bimbingannya, memiliki peranan yang cukup penting terutama dalam proses membimbing, mengayomi, memimpin para santri, ritme yang demikian menjadikan sebagian besar pembimbing merasa tidak nyaman, jenuh, bingung membagi waktu, lelah secara fisik dan psikis. Belum lagi para pembimbing masih pada fase remaja, yang mana masih mengalami gejolak jiwa, karakteristik remaja yang sedang berproses untuk mencari identitas diri. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui sejauh mana pengaruh self leadership dan self maturity terhadap kecerdasan emosional pembimbing pondok pesantren. Populasi dan sampel adalah seluruh pembimbing pondok pesantren STIKES Surya Global Yogyakarta yang berjumlah 88 orang. Data dari tiga skala; Kecerdasan Emosional, Self Leadership dan Self Maturity dianalisis dengan menggunakan teknik statistika, yaitu analisis regresi berganda. Proses analisisnya menggunakan program SPSS 16.0 for Windows. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa self leadership dan self maturity terbukti memengaruhi kecerdasan emosional pembimbing pondok pesantren (F = 40,680; p = 0,000 (p kurang dari 0,001) yang berarti sangat signifikan dengan sumbangan prediktor (R2) sebesar 67,2%.
CITATION STYLE
Ni’matuzzakiyah, E. (2020). Kecerdasan Emosional Pembimbing Pondok Pesantren Dilihat dari Self Leadership dan Self Maturity. Jurnal Psikologi Perseptual, 5(2), 79. https://doi.org/10.24176/perseptual.v5i2.5010
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.