Tingginya konsentrasi suatu senyawa kimia di lingkungan perairan dapat menyebabkan keracunan terhadap organisme yang hidup di dalamnya. Salah satu senyawa kimia yang terdapat di lingkungan perairan adalah Asam Sulfat (H2SO4). Kadarnya yang tinggi di perairan diakibatkan oleh produksi SO2 dari proses pembakaran, kemudian teroksidasi menjadi asam sulfat dalam air. Penelitian ini bertujuan mengetahui konsentrasi asam sulfat terlarut dari perairan Danau Linow serta daya toksisitasnya terhadap respon biologi dua hewan uji yaitu Ikan Mas (Cyprinus carpio) dan Ikan Mujair (Oreochromis mossambicus) disamping pengaruh oksidasi buatan terhadap kadar asam sulfat. Sampel air dari Danau Linow dianalisis dalam dua parameter yaitu asam sulfat dan hydrogen sulfide. Pengamatan hewan uji meliputi prosentase mortalitas dan respon hewan uji. Percobaan oksidasi buatan terhadap asam sulfat ditempatkan pada ember plastik dalam keadaan tertutup dengan 10liter air sampel yang berasal dari perairan Danau Linow yang telah diketahui konsentrasinya. Kemudian ditambahkan 200 ml Zn asetat sebagai pengawet H2S. Aerator berkekuatan 150 – 160 Hz / 13,5 Watt. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa asam sulfat yang berasal dari perairan Danau Linow sangat beracun dan memiliki daya tosisitas yang tinggi. Dari kedua hewan uji tersebut ternyata ikan mujair lebih resisten terhadap asam sulfat daripada ikan mas. Oksidasi buatan menggunakan aerator terhadap asam sulfat yang berasal dari perairan Danau Linow sangat berpengaruh terhadap penurunan kadar asam sulfat dalam batas titik maksimum perlakuan 12 jam yang kemudian mengalami kenaikan kembali.
CITATION STYLE
Hariyadi, H. (2022). Uji Toksisitas Asam Sulfat Alam Terhadap Ketahanan Hidup Ikan Mas (Cyprinus carpio) Dan Ikan Mujair (Oreochromis mossambicus) Dalam Media Tertutup. Majalah INFO Sains, 3(1), 1–6. https://doi.org/10.55724/jis.v3i1.39
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.