Latar Belakang: Indonesia masih menempati urutan ke-4 dengan jumlah penduduk terbesar di dunia setelah China, India dan Amerika (WHO, 2017). Berdasarkan data Dinas Pemberdayaan Masyarakat Gampong, Perempuan dan Keluarga Berencana Kabupaten Bireuen (2018), jumlah pasangan usia subur (PUS) sebanyak 83.348 PUS dan jumlah peserta KB aktif sebanyak 71.990, sedangkan yang menggunakan Jumlah alat kontrasepsi IUD 1.942 (2,69%) masih rendah jika dibandingkan dengan alat kontrasepsi suntik, pil dan kondom (DPMGPKB, 2020). Tujuan: Untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan IUD pada pasangan usia subur. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian survei cross sectional dengan jumlah populasi 1.503 orang dan jumlah sampel 103 orang. Analisis data menggunakan analisis univariat, analisis bivariat menggunakan uji chi-square, dan analisis multivariat menggunakan regresi logistik ganda. Hasil: Penggunaan IUD di Kecamatan Peusangan Kabupaten Bireuen dipengaruhi oleh dukungan tenaga kesehatan (p = 0,001) dan jumlah anak (p = 0,028). Variabel yang tidak berpengaruh pendidikan (p = 0,061), pekerjaan (p = 0,903), sikap (p = 0,430), budaya (p = 0,125), dan dukungan suami (p = 0,296). Variabel yang paling berpengaruh terhadap penggunaan IUD adalah dukungan petugas kesehatan dengan OR = 13.448 pasangan usia subur, artinya petugas kesehatan yang memberikan dukungan terhadap penggunaan AKDR memiliki peluang penggunaan IUD 13 kali lebih tinggi dibandingkan pasangan usia subur.
CITATION STYLE
Fitriani, A. (2021). Faktor yang Mempengaruhi Pemakaian Alat Kontrasepsi Dalam Rahim Pada Pasangan Usia Subur di Kecamatan Peusangan Kabupaten Bireuen. Jurnal Kebidanan Khatulistiwa, 7(1), 1. https://doi.org/10.30602/jkk.v7i1.710
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.