Apabila jantung menghadapi suatu beban hemodinamik maka ia akan melakukan kompensasi terhadap beban hemodinamik tersebut dengan cara: (1) menggunakan mekanisme Frank-Starling untuk meningkatkan formasi kontraksi, (2) meningkatkan massa otot jantung untuk menghadapi extra load dan (3) mengaktifkan mekanisme neurohormonal untuk meningkatkan kontraktilitas. Hipertrofi karena beban hemodinamik dapat berupa hipertrofi adaptif (fisiologis) atau hipertrofi maladaptif (patologi). Pola hipertrofi yang terjadi bisa konsentrik maupun eksentrik. Patogenesis terjadinya hipertrofi ventrikel kiri patologis karena adanya stimulasi primer berupa regangan mekanik jantung dan atau faktor neurohumoral yang akan diterjemahkan di dalam sel sebagai perubahan biokimia yang mengaktifkan messenger kedua (cytosolic) dan ketiga (inti) yang bekerja pada inti sel, mengatur transkripsi dan seterusnya menentukan ekspresi gen yang menginduksi hipertrofi ventrikel kiri. Hipertrofi ventrikel kiri patologis dapat mengalami peralihan menjadi gagal jantung disebabkan oleh disfungsi diastolik, disfungsi sistolik ataupun keduanya.
CITATION STYLE
Yandriani, R., & Karani, Y. (2018). PATOGENESIS HIPERTROFI VENTRIKEL KIRI. Jurnal Kesehatan Andalas, 7, 159. https://doi.org/10.25077/jka.v7i0.844
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.