Masyarakat yang tinggal di suatu wilayah membutuhkan ruang publik yang inklusif. Melalui ruang publik tersebut masyarakat yang memiliki berbagai karakteristik latar belakang seperti etnis, usia, dan jenis kelamin, dapat saling berinteraksi juga memberikan ruang bagi anak-anak serta mereka yang berkebutuhan khusus atau difabel.Berbagai penelitian menunjukkan bahwa ruang publik berdampak pada kesehatan mental, fisik dan hubungan sosial masyarakat. Namun akses ke ruang terbuka publik masih belum nyaman dana man bagi sebagian kelompok masyarakat. Hal ini disebabkan oleh desain yang belum mewadahi kebutuhan kelompok masyarakat tersebut. Kelompok masyarakat tersebut khususnya adalah kaum difabel, para lanjut usia, anak-anak dan kaum perempuan.Ruang terbuka ini tidak hanya diperlukan di daerah perkotaan tapi juga perlu dibuat di daerah perdesaan. Kesehatan mental dibutuhkan oleh masyarakat yang tinggal di perkotaan pun di perdesaan. Perwujudan ruang publik yang inklusif memerlukan keterlibatan/partisipasi semua pihak. Mereka adalah aparatur desa dan stakeholders terkait yang merupakan targeted groups terutama kaum perempuan.Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman dan meningkatkan pemahaman aparatur desa dan penggiat pembangunan di masyarakat Desa Merak Belantung, Kabupaten Lampung Selatan tentang pentingnya ruang publik yang inklusif serta mencoba memetakan kesempatan dan tantangan untuk mewujudkan keberadaan ruang terbuka publik ini.
CITATION STYLE
Meiliyana, M., Caturiani, S. I., & Ali, S. (2022). PENINGKATAN KAPASITAS APARATUR DAN KADER PEMBANGUNAN PEREMPUAN DALAM RANGKA PEMBENTUKAN RUANG PUBLIK INKLUSIF DI DESA MERAK BELANTUNG LAMPUNG SELATAN. Jurnal Pengabdian Dharma Wacana, 2(4), 231–238. https://doi.org/10.37295/jpdw.v2i4.262
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.