Panti Pelayanan Sosial Lanjut Usia Potroyudan Jepara dan Panti Pelayanan Sosial Lanjut Usia Turusgede Rembang Jawa Tengah mempunyai tugas memberikan pelayanan kepada Lanjut Usia terlantar yang mempunyai karakteristik yang berbeda-beda, untuk itu diperlukan suatu keahlian untuk lebih bisa berkomunikasi lebih aktif. Metode penelitian yang digunakan dalam thesis ini adalah menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain ex post facto. Variabel dalam penelitian ini terdapat tiga variable bebas dan dua variabel, yaitu: kualitas pelatihan, kecerdasan emosi , komunikasi terapeutik, dan kinerja pelayanan. Dari hasil penelitian terdapat pengaruh signifikan antara kualitas pelatihan dengan kecerdasan emosi, artinya semakin ditingkatkan kualitas pelayanan maka akan semakin meningkat kecerdasarn emosi seseorang; ada pengaruh signifikan antara kualitas pelatihan dengan komunikasi terapeutik, artinya semakin ditingkatkan kualitas pelayanan, maka akan semakin meningkat pula komunikasi terapeutik seseorang; tidak ada pengaruh signifikan antara kecerdasan emosi dengan komunikasi terapeutik, artinya walaupun kecerdasan emosi ditingkatkan tidak akan mempengaruhi komunikasi terapeutik; pengaruh signifikan antara kualitas pelatihan dengan kinerja pelayanan, artinya jika kualitas pelatihan ditingkatkan akan semakin meningkat pula kinerja pelayanan; ada pengaruh signifikan antara kecerdasan emosi dengan kinerja pelayanan, artinya bila kecerdasan emosi ditingkatkan maka kinerja pelayanan juga akan meningkat; dan ada pengaruh signifikan antara komunikasi terapuetik dengan kinerja pelayanan, artinya jika komunikasi terapeutik ditingkatkan maka kinerja pelayanan juga akan meningkat pula. The Elderly Social Service House "Potroyudan" Jepara and the Aged Social Care Center "Turusgede" Rembang is a Social Service Home of Social Service of Central Java Province. The research method used in this thesis is using quantitative approach with ex post facto design. Variable in this research there are three independent variables and two variables, namely: training quality, emotional intelligence , therapeutic communication , and service performance. From the results of the study there is a significant influence between the quality of training with emotional intelligence, which means the increased quality of service will increase the intelligence of one's emotions; There is a significant influence between the quality of training and therapeutic communication, which means that the higher the quality of service, the more therapeutic communication will increase; There is no significant influence between emotional intelligence and therapeutic communication, meaning that although enhanced emotional intelligence will not affect therapeutic communication; A significant influence between the quality of training and service performance, meaning that if the quality of training is improved, the service performance will increase; There is a significant influence between emotional intelligence and service performance, meaning if the emotional intelligence is improved then the service performance will also increase; And there is significant influence between therapeutic communication with service performance, meaning if therapeutic communication is improved then service performance will also increase also.
CITATION STYLE
Chibtiyah, N., & Santoso, D. (2017). PENGARUH KUALITAS PELATIHAN TERHADAP KINERJA SDM MELALUI KECERDASAN EMOSI DAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PADA PANTI PELAYANAN SOSIAL LANJUT USIA DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH. Jurnal Riset Ekonomi Dan Bisnis, 10(2), 106. https://doi.org/10.26623/jreb.v10i2.1132
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.