Pendahuluan Masa nifas menyumbang 50% penyebab Kematian Ibu. Masa nifas adalah masa sesudah persalinan dan kelahiran bayi, plasenta, yang diperlukan untuk memulihkan kembali organ kandungan seperti sebelum hamil dengan waktu kurang lebih 6 minggu. Pada masa nifas terjadi proses penyembuhan luka perenium dan proses involusi uterus. Status gizi yang baik pada ibu nifas diperlukan dalam proses penyembuhan luka perenium dan involusi uterus. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui gambaran budaya terhadap penyembuhan luka perineum ibu nifas di PMB “M” Kota Bengkulu. Metode: Dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif korelasi dengan populasi penelitian adalah seluruh ibu nifas hari ke 7 dengan luka jahitan perineum yang kontrol di PMB “M” periode Januari – Maret 2023 sebanyak 20 orang. Alat ukur untuk variabel budaya dan keyakinan (pantang makan) adalah kuesioner, sedangkan proses penyembuhan luka episiotomi adalah lembar observasi Reeda scale ceklist. Analisa data menggunakan uji chi square dengan menggunakan level of significance (α : alpha) sebesar 5% (0,05). Hasil dan Pembahasan: Berdasarkan hasil penelitian pada 20 orang ibu nifas hari ke 7, didapatkan ibu nifas yang melakukan pantang mayoritas luka perineum tidak sembuh yaitu sebanyak 8 orang (66,7%). Kesimpulan: bahwa penyembuhan luka perineum dapat dipengaruhi oleh budaya pantangan. Oleh karena itu, pemberian informasi yamg baik dan benar oleh petugas kesehatan tentang perawatan luka perineum akan mempengaruhi keberhasilan proses penyembuhan luka perineum.
CITATION STYLE
SELVIANTI, D., & WIDYANINGSIH, S. (2023). BUDAYA PANTANGAN MEMPENGARUHI PENYEMBUHAN LUKA PERINEUM PADA IBU NIFAS DI PMB “M” KOTA BENGKULU. Journal Of Midwifery, 11(1), 91–96. https://doi.org/10.37676/jm.v11i1.4207
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.