Latar Belakang: Otonomi diri yang meningkat menyebabkan anak usia prasekolah memiliki perilaku makan yang bervariasi. Permasalahan perilaku makan pada anak dapat menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi jumlah asupan makan dan berakibat pada status gizi anak. Tujuan: Menganalisis hubungan antara perilaku makan dengan status gizi anak prasekolah. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan desain cross-sectional. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 41 siswa. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik simple random sampling. Pengumpulan data meliputi pengukuran antropometri, pengisian kuesioner Behavioral Pediatric Feeding Assessment Scale (BPFAS), dan Semi-Quantitative Food Frequency Questionnaire (SQ-FFQ). Data yang didapatkan dianalisis menggunakan software SPSS v.20.0 dengan uji korelasi pearson. Hasil: Tidakiterdapat.hubungan.yang.signifikan.antara perilaku makan (Total Frequency Score) dengan status gizi anak usia prasekolah (p=0,069); perilaku makan (Total Problem Score) dengan status gizi anak usia prasekolah(p=0,201). Kesimpulan: Perilaku makan tidak berhubungan dengan status gizi karena adanya variabel intervening yang dapat mempengaruhi variabel dependen pada subjek. Meskipun anak dikategorikan memiliki perilaku makan yang tidak normal, asupan sumber energi bisa didapat dari selain makanan padat, khususnya susu sehingga anak dapat terpenuhi kebutuhan energi dan proteinnya dan berpengaruh pada z-score status gizi anak tersebut.
CITATION STYLE
Ramadhani, T. A., & Muniroh, L. (2023). Hubungan Perilaku Makan dan Status Gizi Anak Usia Prasekolah. Media Gizi Kesmas, 12(2), 753–757. https://doi.org/10.20473/mgk.v12i2.2023.753-757
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.