Malaria dapat menyebabkan disfungsi multi organ yang dikaitkan oleh respon inflamasi yang dipicu salah satunya produksi mediator inflamasi yang dikeluarkan dari eritrosit terinfeksi yang lisis. Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya resveratrol memiliki aktivitas farmakologi seperti imunomodulator, kardioprotektif, antiinflamasi, antioksidan, dan antimalaria. Tujuan dari penelitian ini mengevaluasi pengaruh resveratrol terhadap organ mencit yang terinfeksi malaria Plasmodium berghei ANKA. Mencit swiss webster yang telah terinfeksi P. berghei dikelompokan secara acak dan diberikan resveratrol 25, 50, 100 mg/kg bb secara per oral selama tujuh hari. Parameter pengamatan meliputi indeks organ dan histopatologi organ hati, limpa serta ginjal. Hasil menunjukan resveratrol pada dosis 25, 50, 100 mg/kg bb memiliki nilai indeks organ limpa, hati, dan ginjal yang lebih kecil bila dibandingkan dengan kelompok kontrol (P<0,05). Sedangkan hasil pengamatan histologi limpa, hati, dan ginjal pada mencit yang diberikan resveratrol berbagai dosis menunjukan adanya perbaikan sel. Resveratrol pada dosis 25, 50, 100 mg/kg bb mempengaruhi terhadap indeks organ mencit yang terinfeksi P. berghei dan merupakan salah satu indikator bahwa resveratrol dapat mengurangi komplikasi malaria.
CITATION STYLE
Hermanto, F., Nur Anisa, I., Wahyuningsih, S., Alatas, F., Suryani, S., Rachmawan, R. L., … Adhary, F. (2022). Aktivitas Antiplasmodium dan Pengaruh Resveratrol terhadap Indeks Organ Mencit yang Terinfeksi Plasmodium berghei ANKA. PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia (Pharmaceutical Journal of Indonesia), 19(1), 28. https://doi.org/10.30595/pharmacy.v19i1.12693
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.