Tanaman karet menggugurkan daun secara periodik akibat cekaman kekeringan yang terjadi pada bulan-bulan kering setiap tahunnya. Pada umumnya gugur daun di Provinsi Sumatera Utara terjadi pada bulan Januari sampai bulan Maret. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengamati keragaman hasil lateks beberapa genotipe karet harapan hasil persilangan 1992 di pengujian Plot Promosiakibat dinamika gugur daun. Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus 2015 – Maret 2016 di Kebun Percobaan Balai Penelitian Sungei Putih, Pusat Penelitian Karet yang terletak di Kabupaten Deli Serdang. Materi genetik yang digunakan pada penelitian ini yaitu sebanyak 15 genotipe karet harapan berasal hasil persilangan 1992 Plot Promosi dengan 2 klon PB 260 dan RRIC 100 pada umur sebelas tahun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keragaman hasil lateks dipengaruhi oleh kondisi fase perdaunan sebagai akibat perubahan pola curah hujan bulanan. Genotipe nomer HP 92/542 memiliki hasil lateks paling tinggi pada semua fase perdaunan, sedangkan paling rendah terdapat pada genotipe HP nomer 92/677 dan HP 92/726. Berdasarkan kondisi fase perdaunan menunjukkan bahwa rerata hasil lateks paling tinggi terdapat pada saat tanaman dalam fase daun penuh. Penurunan hasil lateks secara nyata terjadi pada saat kondisi gugur daun total dan pembentukan daun muda. Persentase penurunan hasil lateks pada kondisi tersebut masing-masing adalah 71,46% dan 73,23% terhadap fase daun penuh.
CITATION STYLE
Sayurandi, S., Wirnas, D., & Woelan, S. (2017). PENGARUH DINAMIKA GUGUR DAUN TERHADAP KERAGAMAN HASIL LATEKS BEBERAPA GENOTIPE KARET HARAPAN HASIL PERSILANGAN 1992 DI PENGUJIAN PLOT PROMOSI. Warta Perkaretan, 36(1), 1–14. https://doi.org/10.22302/ppk.wp.v36i1.306
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.