Penelitian ini berjudul “Pura Tirtha Harum (Sinkretisme Budaya dan Nilai Pendidikan Agama Hindu) di Desa Pakraman Serangan Kecamatan Denpasar Selatan. Artikel ini ingin mengkaji keunikan Pura dari segi struktur, fungsi serta nilai–nilai pendidikan yang terkandung di Pura Tirtha Harum. Penelitian ini adalah penelitian lapangan dengan menggunakan pendekatan kualitatif, yaitu dengan menggunakan metode observasi, metode wawancara, studi kepustakaan dan metode analisis data. Berdasarkan analisis di atas maka diperoleh hasil sebagai berikut: struktur Pura Tirtha Harum terdiri dari Dwi Mandala. Secara umum Pura memiliki fungsi sebagai linggih Ida Sang Hyang Widhi Wasa beserta manifestasi beliau sebagai sang pencipta alam semesta beserta isinya agar tetap berada dalam keadaan yang harmonis. Di samping itu pada Pura Tirtha Harum juga memiliki Fungsi religius yang dapat dilihat dari kepercayaan umat terhadap manifestasi Ida SangHyang Widhi yang bersthana di Pura ini, Fungsi sosial yaitu sebagai tali pengikat persaudaraan antar masyarakat untuk meningkatkan solidaritas kelompok dalam kegiatan upacara di Pura. Selanjutnya fungsi pengobatan yang terlihat dari keyakinan umat yang datang memohon kesembuhan. Fungsi pendidikan yaitu dapat memberikan pendidikan Agama Hindu yang bersifat non formal karena secara tidak langsung mengajarkan ajaran keagamaan kepada umat semenjak kecil. Fungsi Budaya yaitu dapat mengajarkan umat Hindu untuk tetap memelihara warisan budaya seperti adanya sinkretisme antara Siwa dan Budha di Pura Tirtha Harum tersebut.
CITATION STYLE
Ayu Ngurah, I. G., & Kartini, N. M. (2018). SINKRETISME BUDAYA DI PURA TIRTHA HARUM DESA PAKRAMAN SERANGAN KECAMATAN DENPASAR SELATAN. VIDYA WERTTA : Media Komunikasi Universitas Hindu Indonesia, 1(1), 65–75. https://doi.org/10.32795/vw.v1i1.178
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.