Salah satu suku di Merauke adalah Malind, mereka memiliki cerita rakyat yang mengandung moral yang baik untuk kehidupan manusia. Namun sayangnya kebanyakan anak muda jaman sekarang sudah mulai melupakan sejarah yang seharusnya diingat sampai saat ini. Perancangan ini bertujuan untuk lebih memperkenalkan dan memberi edukasi kepada anak–anak, agar mereka mengenal kebudayaan mereka melalui cerita rakyat sejak dini dan dapat mempraktekannya ke dalam ke hidupan mereka sehari–hari.Metode yang digunakan dalam peracangan ini menggunakan analisis 5w 1h dan design thinking, hal ini digunakan untuk mendapatkan data secara valid. Pengumpulan data ini juga dilakukan dengan cara observasi, wawancara, dan dokumentasi. Selain itu, teori yang digunakan adalah teori Desain Komunikasi Visual. Manfaat yang dapat diperoleh dari teori adalah untuk mendapatkan jawaban dari masalah melalui strategi, pengamatan, refrensi serta pengalaman yang mereka alami.Perancangan ini ditujukan untuk anak–anak usia 7–12 tahun. Perancangan ini menerapkan konsep komunikasi dan ungkapan daya kreatif agar dapat diterima oleh target audience. Agar dapat memecahkan masalah melalui pesan visual. Meracang buku ilustrasi cerita rakyat suku Malind merupakan solusi, agar kebudayaan Malind salah satunya cerita rakyat dapat dilestarikan. Sehingga anak–anak sejak dini mulai mengenal kebudayaan mereka, dengan begitu kebudayaan ini dapat dilestarikan. Kata Kunci: Buku Ilustrasi, Cerita Rakyat Malind, Merauke
CITATION STYLE
Hukubun, L. D. (2018). PENGILUSTRASIAN CERITA RAKYAT SUKU MALIND. Journal of Contemporary Indonesian Art, 4(2). https://doi.org/10.24821/jocia.v4i2.2508
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.