Puitisasi Ajaran Islam: Analisis Tekstual Nadoman Akhlak karya Kiai Muhyidin Limbangan (1903-1980)

  • Gunawan A
N/ACitations
Citations of this article
19Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

This article will discuss the work of a scholar who has never been mentioned in Islamic literature in West Java. He is Kiai Muhyidin (1903-1980) from Limbangan, Garut. His work is called Nazmul Hujah, or commonly referred to among santri as Nadoman Akhlak. The selection of this work is mainly due to the absence of a special study of the author and his work. In fact, this work is interesting enough to be studied further because it shows the author's attempt to translate the great works of Imam al-Ghāzāli, Iḥyā ‘ulum al-din, even though only a small part of it is in Sundanese, and in poetic form. This research will first discuss in passing the terms nadoman, pupujian, and syi'iran. Then, the author will introduce the biography of Kiai Muhyidin through a review of the text in the Den Maki collection autograph script and interview. Finally, one of his works, Nadoman Akhlak, will be explored through textual analysis. In the broader Sundanese-Islamic context, this work is another example of the indigenous efforts of Islam as a Sundanese identity, through efforts to translate Arabic works into languages that were easily understood by Sundanese santri’s.Keywords: Nadoman Akhlak, Poetization, textual analysis, Kiai Muhyidin, Limbangan Artikel ini akan membicarakan karya seorang ulama yang selama ini belum pernah disebut-sebut dalam literatur Islam di Jawa Barat. Ulama tersebut adalah Kiai Muhyidin (1903-1980) yang berasal dari Limbangan, Garut. Karyanya berjudul Nazmul Hujah, atau biasa disebut di kalangan santri sebagai Nadoman Akhlak. Pemilihan karya ini terutama disebabkan belum adanya kajian secara khusus terhadap penulis dan karyanya. Padahal, karyanya ini cukup menarik untuk dikaji lebih lanjut karena menunjukkan usaha penulis untuk menerjemahkan karya besar Imam al-Ghāzāli, Iḥyā ‘ulum al-dīn, meski hanya bagian kecilnya saja ke dalam bahasa Sunda, serta ke dalam bentuk puisi. Penelitian ini pertama-tama akan membahas secara sepintas tentang istilah nadoman, pupujian, dan syi’iran. Kemudian, penulis akan memperkenalkan biografi Kiai Muhyidin melalui telaah teks dalam naskah autograf koleksi Den Maki dan wawancara. Terakhir, salah satu karyanya, Nadoman Akhlak, akan dikupas melalui analisis tekstual. Dalam konteks Sunda-Islam yang lebih luas, karya ini merupakan sebuah contoh lain dari usaha membumikan Islam ke dalam identitas Sunda, melalui usaha penerjemahan karya Arab ke dalam bahasa yang mudah dipahami oleh masyarakat.Kata kunci: Nadoman Akhlak, puitisasi, analisis tekstual, Kiai Muhyidin, Limbangan

Cite

CITATION STYLE

APA

Gunawan, A. (2019). Puitisasi Ajaran Islam: Analisis Tekstual Nadoman Akhlak karya Kiai Muhyidin Limbangan (1903-1980). Jurnal Lektur Keagamaan, 17(1), 31–58. https://doi.org/10.31291/jlk.v17i1.578

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free