Pendahuluan: Periodontitis merupakan suatu penyakit inflamasi destruktif pada jaringan penyangga gigi yang disebabkan oleh mikroorganisme spesifik Ada tiga bakteri utama penyebab penyakit periodontal yang banyak ditemukan pada plak subgingiva, ketiga bakteri tersebut adalah Porphyromonas gingivalis, Treponema denticola,Bacteroides forsythus. Kandungan antibakteri alami pada tanaman kelor yang dapat dimanfaatkan sebagai terapi alternatif dari penyakit yang disebabkan oleh bakteri gram negatif, salah satunya adalah penyakit periodontal.Tujuan: Untuk mengetahui daya hambat antibakteri ekstrak metanol biji kelor(Moringa oleifera) terhadap pertumbuhan Porphyromonas gingivalis. Bahan dan Metode: Penelitian ini menggunakan metode eksperimental laboratorium dengan bentuk Posttest Only Control Design. Pengambilan sampel dengan Purposive Sampling menggunakan 8 perlakuan dengan ekstrak metanol biji kelor konsentrasi 2,5%;5%;10%;15%;20%;25%, kontrol positif dan negatif. Uji statistic menggukanakan One Way Anova. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan daya hambat antibakteri terlihat pada seluruh konsentrasi ektrak metanol biji kelor namun pada tes statistik menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan signifikan antara konsentrasi 2,5%; 5%; 10% dan 15%;20%;25% Kesimpulan: Ekstrak metanol biji kelor (Moringa oleifera) memiliki daya hambat antibakteri terhadap pertumbuhan Porphyromonas Gingivalis
CITATION STYLE
Irawati, E., Mattulada, I. K., Wijaya, Muh. F., Pamewa, K., & Masriadi, M. (2021). Efektivitas Daya Hambat Antibakteri Ekstrak Metanol Biji Kelor (Moringa Oleifera) terhadap Pertumbuhan Porphyromonas Gingivalis (in vitro). Sinnun Maxillofacial Journal, 3(02), 1–10. https://doi.org/10.33096/smj.v3i02.18
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.