MEMAHAMI ETNOGRAFI ALA SPRADLEY

  • Winarno K
N/ACitations
Citations of this article
527Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Ilm u pengetahuan berkembang dengan cepat yang menuntut kaum intelektual terus mengikuti perkembangannya agar tidak stagnan dan tidak berpikiran status quo. Paradigma penelitian kualitatif dan kuantitatif juga berkembang dengan keunggulan dan kelemahan masing-masing. Peneliti punya keleluasaan memilih pendekatan yang paling sesuai dengan kebutuhan untuk memecahkan  permasalahan  penelitian. Pada penelitian kualitatif, seorang peneliti juga harus berbekal teori-teori dan metode yang kuat, salah satunya dengan metode etnografi. Etnografi menjadi dasar antropologi kultural. Teknik utama dari metode etnografi adalah observasi partisipatif yang dilakukan dalam waktu yang relatif lama serta wawancara mendalam yang dilakukan secara terbuka. Spradley sebagai tokoh pengembang etnografi yang relatif lebih moderat membedakan observasi partisipatif dalam empat model, yakni complete, active, moderate, passive, dan non- participation.  Teknik  ini berfungsi  agar  peneliti  benar-benar  bisa  memahami  pikiran, perilaku, dan kebudayaan sebuah masyarakat secara baik. Kunci agar peneliti bisa memahami masyarakat yang diteliti adalah dengan memahami bahasa lokalnya, karena bahasa lokalnya merupakan ekspresi kebudayaan mereka. Koleksi datanya yang terbaik adalah dengan membuat rekaman atau catatan etnografi secara rutin dan lengkap. Kat a kunci: penelitia n kualitatif, metodologi, etnografi, Spradley

Cite

CITATION STYLE

APA

Winarno, K. (2015). MEMAHAMI ETNOGRAFI ALA SPRADLEY. SMART, 1(2). https://doi.org/10.18784/smart.v1i2.256

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free