Stunting pada anak mencerminkan kondisi gagal tumbuh pada anak Balita (Bawah 5 Tahun) akibat dari kekurangan gizi kronis, sehingga anak menjadi terlalu pendek untuk usianya. Kekurangan gizi kronis terjadi sejak bayi dalam kandungan hingga usia dua tahun. Dengan demikian periode 1000 hari pertama kehidupan seyogyanya mendapat perhatian khusus karena menjadi penentu tingkat pertumbuhan fisik, kecerdasan, dan produktivitas seseorang di masa depan. Untuk menurunkan angka stunting salah satunya adalah dengan melakukan kegiatan penyuluhan gizi kepada kelompok masyarakat agar mereka memahami tentang kejadian stunting dan akibat yang ditimbulkannya. Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat untuk meningkatkan pengetahuan ibu rumah tangga dan aparat desa tentang stunting. Desa Kelamapain dijadikan lokasi penyuluhan, Motode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah ceramah dan diskusi dengan menggunakan media power point dan LCD. Hasil kegiatan menunjukan bahwa tingkat pendidikan peserta penyuluhan sebagian besar berpendidikan SLTP dan SLTA masing-masing 45% SLTP dan 30% SLTA, sedangkah hasil rata-rata pengetahuan tentang stunting pada saat pretest sebesar 56,38 dan Posttest 67,74. Hasil uji Paired T test adalah 0,000. Terdapat perbedaan rata-rata nilai pengetahuan sebelum diberikan penyuluhan dan sesudah dilakukan penyuluhan
CITATION STYLE
Ansori, M. (2022). Pengaruh Penyuluhan Gizi Terhadap Peningkatan Pengetahuan Stunting Pada Kelompok Masyarakat Di Desa Kelampaian Kecamatan Pontang Kabupaten Serang. Jurnal Pengabdian Dan Pengembangan Masyarakat Indonesia, 1(1), 1–4. https://doi.org/10.56303/jppmi.v1i1.7
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.