Tulisan ini bertujuan untuk meneliti strategi pengembangan tanaman usaha tani sayuran di Sulawesi Tenggara dalam rangka meningkatkan produktivitas dan nilai tambah bagi petani. Permasalahan utama dalam usaha tani sayuran di Provinsi Sulawesi Tenggara adalah produktivitas rendah, pengetahuan budidaya dan penanganan pasca panen yang masih tradisional, akses pemasaran kurang berkembang dan hal ini. Hasil analisis SWOT pada pengembangan usaha tani sayuran memperoleh empat strategi yang perlu dilakukan dan, yaitu: 1) strategi agresif (S-O), memaksimalkan potensi/kekuatan untuk meraih peluang dengan kebijakan pemerintah melalui pembinaan bagi petani terkait teknik budidaya, pemanfaatan teknologi produksi dan pasca panen serta peluasan pangsa pasar dan penyediaan sarana dan prasaran produksi; 2) strategi (S–T), memaksimalkan potensi/kekuatan untuk mengurangi ancaman yang ada dengan melakukan kegiatan usaha tani yang ramah lingkungan dengan meminimunkan input kimia; 3) strategi (W–O), meminimalkan kelemahan/hambatan untuk meraih peluang semaksimal mungkin melalui peningkatan produksi serta pemanfaatan lahan secara maksimal serta peningkatan kualitas produk sesuai keunggulan masing-masing daerah Kabupaten/Kota; serta 4) strategi (W–T), meminimalkan kelemahan dan hambatan untuk mengatasi ancaman dengan meningkatkan efisiensi biaya produksi dan memperluas informasi pasar.
CITATION STYLE
Nurcayah, N. (2021). Strategi Pengembangan Usaha Tani Sayuran di Provinsi Sulawesi Tenggara. Jurnal Ilmu Manajemen Sosial Humaniora (JIMSH), 2(1), 30–42. https://doi.org/10.51454/jimsh.v2i1.26
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.