Bibir merupakan bagian dari kulit yang sangat tipis lapisannya jika dibandingkan dengan kulit wajah lainnya. Pengaruh adanya makanan dan minuman, radiasi UV dapat menyebabkan bibir kering, pecah-pecah, maupun kerutan pada bibir. Ketika bibir kering atau pecah-pecah, orang akan cenderung membasahi bibir dengan ludah untuk mengembalikan kelembaban bibir. Hal ini dapat memperparah kondisi karena saliva mengandung enzim pencernaan yang mengganggu lapisan pelindung bibir. Oleh karena itu, bibir harus dilembabkan dan dilindungi dengan penggunaan produk seperti lipbalm ketika keadaan tersebut muncul. Lipbalm termasuk kosmetik yang sering tertelan saat digunakan sehingga penting bagi para produsen dan konsumen/masyarakat untuk memperhatikan bahan-bahan penyusun di dalamnya. Adanya kegiatan pengabdian ini diharapkan dapat memberikan wawasan kepada masyarakat agar mampu memahami pentingnya kesehatan kulit bibir, mampu membuat lipbalm sederhana dengan komposisi bahan yang aman dan agar masyarakat bisa lebih pintar dalam memilih sediaan lipbalm yang sesuai dengan kondisi kulit. Kegiatan pengabdian masyarakat diikuti 15 peserta dan dilaksanakan secara tatap muka. Tahap kegiatan pengabdian terdiri dari pengerjaan pretest, penyampaian materi, praktek pembuatan lipbalm, pengerjaan posttest dan evaluasi kegiatan pengabdian. Berdasarkan hasil evaluasi pretest dan posttest, peserta mengalami peningkatan pemahaman terkait manfaat lipbalm, dan bahan penyusun lipbalm. Adanya kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini mampu meningkatkan wawasan dan pemahaman masyarakat mengenai pentingnya kesehatan kulit khususnya area bibir, dan mampu membuat lipbalm sederhana dengan komposisi bahan yang aman.
CITATION STYLE
Kurniawati, E. (2023). Edukasi Dan Pelatihan Pembuatan Lipbalm sebagai Upaya Menjaga Kesehatan Kulit. Journal of Innovation in Community Empowerment, 5(2), 103–108. https://doi.org/10.30989/jice.v5i2.969
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.