Ventilasi tambang bawah tanah mempunyai peran penting untuk memastikan kecukupan suplai udara segar untuk pekerja tambang, mesin bakar internal, melarutkan gas dan partikulat, maupun menjaga suhu dan kelembaban udara. Design yang tidak benar dapat menyebabkan kebocoran dan resirkulasi udara, menurunkan efisiensi energi untuk sistem ventilasi secara total. Di lain hal, difusi turbulensi mengendalikan penyebaran gas dan partikulat.Makalah ini membahas penggunaan gas tracer untuk mengevaluasi efisiensi dari sistem ventilasi tambang. Dengan mencocokkan hasil pengukuran lapangan dengan simulasi numerik, kuantitas suplai udara yang terbuang disebabkan karena kebocoran dapat dievaluasi. Selain itu, laju pertukaran udara di front tambang juga di analisa berdasarkan data peluruhan gas. Sebagai hasil analisa, sekitar 53.5% udara bersih terbuang langsung melalui kipas utama. Sedangkan, laju pertukaran udara di salah satu front tambang, adalah sekitar 6.48 kali per jam.
CITATION STYLE
Widiatmojo, A., Widodo, N. P., & Sasaki, K. (2021). METODE GAS TRACER UNTUK EVALUASI EFISIENSI VENTILASI TAMBANG BAWAH TANAH. Indonesian Mining Professionals Journal, 3(1), 1–8. https://doi.org/10.36986/impj.v3i1.28
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.