Pembentukan karakter diberbagai lembaga pendidikan sangatlah beranekaragam model dan penerapannya. Proses yang berjalan di Pondok Pesantren Al Muttaqien Pancasila Sakti Klaten adalah dengan mengoptimalkan peran santri senior yang dianggap sudah memiliki kompetensi yang cukup untuk dapat membantu berbagai kegiatan dalam pembentukan karakter santri. Tujuan penelitian dengan menggunakan pendekatan kualitatif ini adalah untuk memberikan gambaran tentang peran santri senior dalam pembentukan karakter santri. Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka pembentukan karakter santri dilakukan dengan pembiasaan maupun keteladanan. Hal ini sangatlah perlu pengawasan, pendampingan maupun teladan dari pihak pengelola yang termasuk didalamya adalah kyai dan ustadz. Dengan jumlah santri yang harus diampu di setiap tahunnya, maka tentunya memerlukan beberapa personil yang dapat melaksanakan tugas tersebut. Dalam penelitian ini peran santri senior dalam semua kegiatan keseharian yaitu masing-masing santri mengampu 20 santri lainnya disetiap kegiatan. Santri junior diharapkan lebih mandiri dalam mengatur seluruh kegiatan keseharian di asrama dengan pengawasan santri senior seperti dalam manajemen waktu dan keuangan. Pendampingan yang dilakukan santri senior yaitu dalam beberapa kegiatan seperti penggunaan bahawa Jawa sesuai unggah-ungguhnya, kegiatan jadwal rutin asrama, dan ekstrakurikuler. Sementara itu untuk keteladanan tentunya dapat dilihat pada semua kegiatan yang dilakukan bersama seluruh santri.
CITATION STYLE
Sukari, S., Suhadi, S., & Ardiyanto, P. (2023). Peran Santri Senior dalam Pembentukan Karakter Santri di Pondok Pesantren. Ambarsa : Jurnal Pendidikan Islam, 3(1), 27–47. https://doi.org/10.59106/abs.v3i1.107
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.