Pengelasan adalah suatu proses menyatukan dua buah logam atau lebih menjadi suatu bentuk sambungan dengan menggunakan proses panas. Panas tersebut diperlukan untuk mencairkan bagian logam yang akan disambung dengan elektroda sebagai bahan tambah atau filler. Alat yang digunakan dalam penelitian adalah mesin las SMAW arus DC dan bahan tambah dengan menggunakan elektroda E7016. Mesin las SMAW arus DC terbagi menjadi dua polaritas yaitu polaritas DC+ dan DC-. Metode penelitian menggunakan eksperimen distruktif test dengan material baja karbon rendah ASTM A.36 yang telah dilakukan pengelasan SMAW menggunakan variasi polaritas DC+ dan DC- untuk mendapatkan hasil uji sifat fisik dan mekanik. Pengujian yang dilakukan antara lain distorsi, uji struktur mikro, uji tarik, uji impak dan uji kekerasan. Hasil uji sifat fisik pada pengelasan SMAW polaritas DC+ terlihat distorsi arah melintang dan arah menyudut terjadi perubahan bentuk yang siknifikan, dari uji struktur mikro daerah weld metal lebih halus dan teratur. Hasil uji mekanik diketahui nilai kekuatan tarik tertinggi pada pengelasan SMAW polaritas DC- sebesar 508,3 MPa, nilai ketangguhan impak tertinggi dengan pengelasan SMAW polaritas DC+ sebesar 1,756 Joule/mm² dan nilai kekerasan tertinggi pada daerah weld metal pada pengelasan SMAW polaritas DC- sebesar 195,6 HV. Pengelasan SMAW dengan polaritas DC- memiliki kekuatan dan kekerasaan yang baik tetapi getas, berbanding dengan pengelasan SMAW dengan polaritas DC+ memiliki keuletan dan ketangguhan yang baik
CITATION STYLE
Purwanto, A., Wijoyo, W., & Fajar Riyadin, A. (2023). Pengaruh Polaritas Mesin Las pada Pengelasan SMAW (Shielded Metal Arc Welding) Terhadap Sifat Fisik dan Mekanik Baja Karbon Rendah. Jurnal Teknik Indonesia, 2(4), 150–158. https://doi.org/10.58860/jti.v2i4.238
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.