Perdarahan post-partum adalah perdarahan yang terjadi setelah proses persalinan dengan jumlah perdarahan > 500 cc. Tujuan penelitian adalah diketahuinya hubungan jarak kehamilan dan berat bayi lahir dengan kejadian Perdarahan post-partum di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Prabumulih. Metode penelitian bersifat analitik, dengan mengunakan pendekatan Cross Sectional. Populasi penelitian ini adalah keseluruhan ibu yang melahirkan di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Prabumulih tahun 2021. Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan tehnik sampel random sampling dengan jumlah sebanyak 326 responden. Instrumen penelitian berupa checklist. Hasil penelitian berdasarkan analisa univariat diketahui bahwa dari 326 responden terdapat 122 responden (37,4%) yang mengalami perdarahan post-partum dan 204 responden (62,6%) yang tidak mengalami perdarahan post-partum, 87 responden (26,7%) dengan jarak kehamilan resiko tinggi dan 239 responden (73,3 %) dengan jarak kehamilan resiko rendah, 67 responden (20,6%) dengan berat bayi lahir resiko tinggi dan 259 responden (79,4 %) dengan berat bayi lahir resiko rendah. Dari analisa bivariat diketahui bahwa dari 87 responden yang memiliki jarak kehamilan resiko tinggi terdapat 76 responden (23,3%) didiagnosa perdarahan post-partum dan dari 67 responden yang memiliki berat bayi lahir resiko tinggi terdapat 52 responden (16%) didiagnosa perdarahan post-partum. Simpulan ada hubungan yang bermakna antara jarak kehamilan dengan perdarahan post-partum (P-value 0,000), dan ada hubungan yang bermakna antara berat bayi lahir rendah dengan perdarahan post-partum (P-value 0,000).
CITATION STYLE
Turiyani, T. (2023). Hubungan Jarak Kehamilan dan Berat Lahir Bayi dengan Kejadian Haemoragic Post Partum di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Prabumulih. Jurnal Bidang Ilmu Kesehatan, 13(1), 79–87. https://doi.org/10.52643/jbik.v13i1.2982
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.