ABSTRAKAdanya perubahan lingkungan hidup pada penderita asma memungkinkan terjadinya eksaserbasi dan memperparah kondisi sebelumnya. Eksaserbasi dapat mengganggu aktivitas penderita dan akhirnya menurunkan kualitas hidup penderita asma. Penatalaksanaan asma di era pandemi covid-19 secara mandiri sangat penting. Kegiatan ini harus didukung semua pihak, termasuk akademisi. Namun untuk jangka panjang perlu perantara/mitra yang dapat menjembatani antara akademisi dengan masyarakat. Sasaran strategis kegiatan ini adalah kader Desa Pematang Panjang yang berjumlah 12 orang sebagai mitra dan dipilih oleh masyarakat sendiri. Kader dapat membantu mobilisasi sumber daya masyarakat, mengadvokasi masyarakat serta membangun kemampuan secara mandiri. Akan tetapi untuk keberhasilan kegiatan tersebut diperlukan pengetahuan dari kader. Berdasarkan data, tidak ada kader yang mempunyai pendidikan tinggi. Sebanyak 83,3% kader belum pernah memberikan bantuan dan bimbingan ke masyarakat tentang penatalaksanaan asma secara mandiri. Oleh karena itu dilaksanakan kegiatan pengabdian berupa edukasi tentang penatalaksanaan asma secara mandiri. Diharapkan kegiatan ini dapat meningkatkan pengetahuan kader tentang faktor-faktor yang dapat meningkatkan eksaserbasi asma dan cara pencegahannya, meningkatkan pengetahuan dan keterampilan olahraga pernafasan, pengetahuan dan keterampilan penggunaan nebulizer, serta adanya leaflet tentang pencegahan eksaserbasi asma. Berdasarkan hasil evaluasi pre dan post test dari kegiatan penyuluhan terdapat peningkatan pengetahuan kader mengenai eksaserbasi asma, olahraga pernafasan, dan penggunaan nebulizer (p-value < 0,05). Kata kunci: asma; eksaserbasi; pengetahuan. ABSTRACTThe existence of environmental changes in asthmatics allows exacerbations and worsens the previous condition. Exacerbations can interfere with the patient's activities and ultimately reduce the quality of life of asthmatics. Independent management of asthma in the era of the COVID-19 pandemic is very important. This action must be supported by all parties, including academics. However, in the long term, intermediaries/partners are needed who can bridge the gap between academics and the community. The strategic target of this activity is Pematang Panjang Village Cadres who gather 12 people as partners and are chosen by the community itself. Cadres can help mobilize community resources, advocate for the community and build capacity independently. However, for the success of these action, knowledge from cadres is needed. Based on the data, there are no cadres who have higher education. As many as 83.3% of cadres have never provided assistance and guidance to the community regarding asthma management independently. Therefore, community dedication that is education of self management of asthma held. This action be expected can increase the knowledge of cadres about factors that can increase asthma exacerbations and how to prevent, increase knowledge and skills of respiratory sports, knowledge and skills of using a nebulizer, and presence leaflets about preventing asthma exacerbations. Based on the results of pre and post-test evaluations from this action, there was an increase in the knowledge of cadres regarding asthma exacerbations, breathing exercises, and the use of nebulizer (p-value <0.05). Keywords: asthma; exacerbations; knowledge.
CITATION STYLE
Fujiati, F., Haryati, H., Joharman, J., Erliyanti, E., Santoso, B. P., Anisa, A., … Athiyya, N. (2022). EKSASERBASI ASMA MANDIRI BAGI KADER DESA DI PEMATANG PANJANG KECAMATAN SUNGAI TABUK KABUPATEN BANJAR. SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan, 6(3), 1217. https://doi.org/10.31764/jpmb.v6i3.10111
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.