Kelancaran pengajuan klaim BPJS kasus melahirkan dipengaruhi oleh ketepatan kode berdasarkan ICD-10 dan ICD-9CM yang mengacu pada 3 kategori yaitu complication of delivery, method of delivery dan outcome of delivery, kelangkapan persyaratan berkas klaim dan kelengakapan pendokumentasian. Berdasarkan hasil observasi dari 10 berkas klaim kasus melahirkan yang diajukan ke BPJS diketahui 6(60%) berkas mengalami pending yang disebabkan diagnosa dan kode yang diinputkan pada resume medis tidak sesuai dengan BPJS, 1(10%) tidak ada laporan penunjang dan 1(10%) tidak ada tandatangan dokter sehingga berdampak pada terlambatnya proses pembayaran klaim ke rumah sakit yang dapat menyebabkan kerugian material. Penelitian ini bertujuan menganalisis kelancaran pengajuan klaim BPJS kasus melahirkan di Rumah Sakit X Kota Bengkulu Tahun 2021. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah 137 berkas klaim kasus melahirkan tahun 2021 sampel 58 berkas yang diambil secara simple random sampling. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder yang diolah secara univariat. Hasil penelitian adalah ketepatan kode kasus melahirkan sebesar 36(62,1%) berkas, Kelengkapan persyaratan berkas klaim 55(94,8%) berkas dan kelengkapan pendokumentasian 56(96,6%) berkas. Diharapkan rumah sakit memiliki verifikator internal sebagai evaluator sebelum berkas dikirim ke BPJS.
CITATION STYLE
Heltiani, N., & Nababan, L. (2023). Analisis Kelancaran Pengajuan Klaim BPJS Kasus Melahirkan di RS. X Kota Bengkulu. J-REMI : Jurnal Rekam Medik Dan Informasi Kesehatan, 4(3), 132–141. https://doi.org/10.25047/j-remi.v4i3.3906
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.