Perpustakaan sebagai fasilitas publik dikunjungi oleh berbagai lapisan masyarakat termasuk anak-anak dan masyarakat yang memiliki kebutuhan khusus. Oleh karena itu, aksesibilitas dan penyediaan fasilitas perlu memperhatikan tujuh prinsip universal desain (TPUD). Universal Desain digunakan untuk merancang suatu produk/fasilitas agar semua orang dapat memanfaatkan tanpa harus melakukan proses adaptasi secara khusus. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis penerapan TPUD serta mengusulkan solusi desain yang dapat diterapkan pada interior Perpustakaan Umum Balai Pemuda. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pengumpulan data memakai metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data yang diperoleh diolah secara deskriptif analitik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 13 ruang yang ada dalam Perpustakaan Balai Pemuda, hanya dua ruang saja yang memenuhi tujuh prinsip universal desain, sedangkan 11 ruang lainnya masih baru menerapkan beberapa prinsipnya saja sehingga membutuhkan solusi desain yang didasari oleh TPUD. Solusi desain yang diusulkan terdiri atas: (1) mengubah desain yang mudah digunakan bagi pengunjung dengan kursi roda, anak-anak, dan lansia; (2) mengubah tata letak fasilitas yang tersedia agar lebih efektif; (3) menambah keterangan pada signage untuk memperjelas informasi; (4) menambah sistem keamanan pada ramp dan stopkontak; (5) menambah desain toilet khusus difabel; serta (6) mendesain ulang area wastafel yang dapat digunakan oleh pengunjung dengan kursi roda dan anak-anak.
CITATION STYLE
Valentine, A., Ardana, I. GN., & Thamrin, D. (2019). Kajian Implementasi Universal Design Pada Interior Perpustakaan Umum di Balai Pemuda Kota Surabaya. Dimensi Interior, 15(1), 16–25. https://doi.org/10.9744/interior.15.1.16-25
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.