Latar Belakang: Angka penyakit gagal ginjal kronik mengalami kenaikan setiap tahunnya. Gagal ginjal kronik merupakan penyakit yang memerlukan pengobatan dan terapi jangka panjang. Terdapat perubahan-perubahan selama sakit dan menjalani terapi yang dapat menimbulkan masalah pada psikologis pasien. Permasalahan psikologis yang muncul seperti penolakan pada penyakit dan ketidaksiapan menghadapi terapi mempengaruhi penerimaan diri terhadap kondisinya sekarang. Dukungan keluarga merupakan satu diantara faktor untuk meningkatkan penerimaan diri pada individu. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan penerimaan diri pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisis di RSUD Dr. Soedarso Pontianak. Metode: Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain studi penelitian analitik korelatif dengan pendekatan cross sectional study. Teknik sampling yang digunakan adalah purosive sampling. Jumlah sampel penelitian sebanyak 57 responden. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner dukungan keluarga dan kuesioner penerimaan diri, uji statistik yang digunakan adalah uji korelasi spearman. Hasil: Berdasarkan uji spearman menunjukkan dukungan keluarga dengan penerimaan diri P value 0.000 (<0.05). Nilai koefisien korelasi sebesar 0,732 menunjukkan bahwa arah korelasi positif dengan kekuatan korelasi kuat. Kesimpulan: Terdapat hubungan dukungan keluarga dengan penerimaan diri pada pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisis. Kata Kunci: Dukungan keluarga, penerimaan diri, gagal ginjal kronik, hemodialisis
CITATION STYLE
C.W, S. A., . H., & Fauzan, S. (2020). HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN PENERIMAAN DIRI PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK YANG MENJALANI HEMODIALISIS DI RSUD DR. SOEDARSO PONTIANAK. Tanjungpura Journal of Nursing Practice and Education, 2(2). https://doi.org/10.26418/tjnpe.v2i2.45427
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.