Artikel ini memuat informasi mengenai karakteristik bahasa prokem pada masyarakat dwibahasawan Madura-Indonesia di kawasan Awar-awar, Asembagus, Situbondo. Telaah terhadap karakteristik bahasa prokem ini dilakukan untuk memetakan dan mengidentifikasi keunikan bahasa prokem pada masyarakat dwibahasawan tersebut, sehingga dapat menambah informasi empiris mengenai variasi bahasa prokem yang ada dan berkembang di Indonesia. Penelitian ini dilaksanakan dengan memanfaatkan sosiolinguistik sebagai pendekatan untuk mengungkap dan memaparkan temuan secara deskriptif kualitatif. Dalam hal ini pengumpulan data dilaksanakan dengan kegiatan observasi partisipatif. Peneliti berinteraksi dengan masyarakat secara langsung dan menjadi bagian dari peristiwa tutur. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa terdapat dua karakteristik umum dari penggunaan basa prokem di kawasan Awar-awar Asembagus Situbondo, yakni (1) campur kode dengan bahasa Madura sebagai inti/bahasa dominan dan bahasa Indonesia sebagai campuran (berupa frasa atau kata), dan (2) kemunculan sisipan berupa suku kata bermakna yang menghasilkan variasi kosakata baru yang berasal dari dua bahasa (Madura-Indonesia). Contoh spesifik kosakata baru yang dihasilkan dari proses ini adalah kata kamana’a yang bermakna ‘mau kemana’.
CITATION STYLE
Amaliah, R., & Putera, Z. F. (2021). Karakteristik Bahasa Prokem pada Masyarakat Dwibahasawan Madura-Indonesia. ALFABETA: Jurnal Bahasa, Sastra, Dan Pembelajarannya, 4(1), 27–35. https://doi.org/10.33503/alfabeta.v4i1.1279
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.