Data on ship accidents that have been handled by the Kendari Search and Relief Office (BASARNAS) from January 2015 to December 2019 recorded 198 ship accidents with a total of 4,517 victims, including 4,386 survivors, 103 people died and 29 victims were not found.This study aims, (1) map the distribution of ship accidents, and (2) analyze the potential for ship accident-prone areas. The results showed that the distribution of ship accidents from 2015 - 2019 in the sea waters of Southeast Sulawesi was categorized as clustered. There are two red zones on the shipping lane, namely in Wakatobi Waters and Kendari Waters. Keywords: mapping, ship accidents, watersData kecelakaan kapal yang telah ditangani Kantor Pencarian dan Pertolongan Kendari (BASARNAS) pada bulan Januari 2015 sampai dengan bulan desember 2019 tercatat 198 kecelakaan kapal dengan jumlah korban sebanyak 4.517 orang, diataranya yang selamat sebanyak 4.386 orang, meninggal 103 orang dan tidak ditemukan atau hilang sebanyak 29 orang. Penelitian ini bertujuan, (1) memetakan sebaran kecelakaan kapal, dan (2) menganalisis potensi wilayah rawan kecelakaan kapal. Hasil penelitian menunjukan bahwa sebaran kecelakaan kapal dari tahun 2015 - 2019 di perairan laut Sulawesi Tenggara dengan kategori mengelompok (Clustered). Terdapat dua Zona merah pada jalur pelayaran yaitu di Perairan Wakatobi dan Perairan KendariKata Kunci : pemetaan, kecelakaan kapal, perairan
CITATION STYLE
Asep, A., Ramli, M., & Tadjuddah, M. (2021). Pemetaan Sebaran Kecelakaan Kapal Di Perairan Laut Sulawesi Tenggara. Jurnal Perencanaan Wilayah, 6(2), 197. https://doi.org/10.33772/jpw.v6i2.21322
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.