Ditengah kondisi perekonomian yang tidak stabil pada berbagai negara di seluruh dunia mengharuskan setiap negara untuk berinovasi dan berimprovisasi dalam mempertahankan segala aspek agar tetap bertahan. Atas permasalahan tersebut, salah satu bentuk inovasi yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia khususnya di perdagangan saham adalah dengan melakukan merger pada bank BUMN Syariah. Proses merger ketiga bank syariah (BRI Syariah, BNI Syariah, dan Mandiri Syariah) menjadi Bank Syariah Indonesa (BSI) dengan kode BRIS di Bursa Efek Indonesia dilakukan untuk memperluas pangsa pasar BSI. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis mengenai perkembangan profitabilitas BSM, BBRI, dan BNIS sebelum dan sesudah merger menjadi BSI. Untuk mendukung penelitian, penulis menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan data yang diperoleh melalui data sekunder dari laporan keuangan tahunan di Bursa Efek Indonesia. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa terdapat perkembangan profitabilitas di setiap periode pada Bank Negara Indonesia Syariah (BNIS) dan Bank Rakyat Indonesia Syariah (BRIS), sedangkan pada Bank Syariah Mandiri (BSM) analisis nilai ROA dan ROE mengalami penurunan dari sebelum dan setelah melakukan merger menjadi Bank Syariah Indonesia (BSI).
CITATION STYLE
Fitriyani, E., Oktavia, L., Magdalena, S., Gunardi, G., & Kesumah, P. (2023). ANALISIS PERKEMBANGAN NPM, ROA DAN ROE PADA BANK SYARIAH INDONESIA SEBELUM DAN SESUDAH MERGER. Jurnal Ekonomi Manajemen Bisnis Dan Akuntansi : EMBA, 1(2), 75–83. https://doi.org/10.59820/emba.v1i2.42
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.