KAJIAN KONSERVASI GUA GAJAH DI GIANYAR BALI

  • Suhartono,dkk Y
N/ACitations
Citations of this article
19Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Pura Gua Gajah merupakan peninggalan dari masa kerajaan Bali Kuna pada rentang waktu abad IX �XIII Masehi. Gua Gajah merupakan salah satu salah satu obyek dan daya tarik wisata utama di Bali yang banyakdi kunjungi wisatawan manca negara. Gua ini memiliki nilai penting yang tinggi dari sisi arkeologi, sejarah,estetika, ilmu pengetahuan dan ekonomi sehingga harus dijaga kelestariannya. Secara umum kondisi Gua Gajahyang mengalami kerusakan yang disebabkan oleh beberapa faktor, sehingga perlu dilakukan kajian konservasinya.Kajian ini menggunakan metode Induktif kualitatif dengan tahapan tahapan kajian yang digunakan meliputitahapan pengumpulan data yang terdiri dari pengumpulan data pustaka dan pengumpulan data lapangan untukmengetahui kondisi keterawatan situs gua Gajah serta pengujian laborotorum pada sampel yang dibawa darilapangan, Tahap selanjutnya dilakukan pengolahan data hasil pengumpulan data lapangan dan data hasil analisisdi laboratorium serta data pustaka untuk mendapatkan hasil yang diinginkan. Hasil pengolahan data ini kemudiandianalisis untuk menjawab permasalahan yang ada. Pada tahap ketiga ini diharapkan diperoleh suatu kesimpulanyang sesuai dengan tujuan kajian.Dari Hasil kajian dapat diketahui bahwa batuan penyusun Gua Gajah merupakan endapan hasil aktivitas vulkanikyang tersusun dari campuran abu vulkanik (atau tuf ketika mulai membatu) yang tersortasi sangat buruk bersamadengan batuapung lapili, yang umumnya memiliki fragmen litik yang tersebar. Batuan penyusun Gua Gajahmerupakan endapan yang belum terkonsolidasi.Gua Gajah telah mengalami kerusakan dan pelapukan yang dapat mengacam keberadaan gua tersebut. Penyebabutama proses pelapukan batuan kemungkinan adalah proses fisis akibat kelembaban yang tinggi dan juga faktorbiologis. Untuk mengurangi kelembaban giua, di bagian atas gua perlu dilapisi dengan lapisan kedap air. Ada duaalternatif yang ditawarkan, pertama melapisi dengan menggunakan mortar dan kedua menggunakan bahan kedapair Geokomposit dan pembuatan saluran air. Sedangkan untuk mengurangi kelembaban yang disebabkan olehkapiler air tanah, bagian bawah tanah perlu dilapisi dengan bahan kedap air geomembran

Cite

CITATION STYLE

APA

Suhartono,dkk, Y. (2018). KAJIAN KONSERVASI GUA GAJAH DI GIANYAR BALI. Jurnal Konservasi Cagar Budaya, 12(2), 31–46. https://doi.org/10.33374/jurnalkonservasicagarbudaya.v12i2.187

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free