Kajian ini bukan hanya bertujuan mengungkap dan menjelaskan kebijakan pemerintah Hindia Belanda tentang kolonisasi, melainkan juga tentang dinamika kesejarahan Wonomulyo dari kolonisasi hingga transmigrasi. Metode yang digunakan dalam kajian ini adalah metode sejarah yang menjelaskan suatu persoalan berdasarkan perspektif sejarah melalui tahapan heuristik, kritik sumber, interpretasi, dan historiografi. Hasil kajian menunjukkan bahwa kebijakan pemerintah Hindia Belanda memindahkan penduduk dari daerah yang padat di Pulau Jawa ke daerah yang kurang penduduknya di luar Pulau Jawa yang dikenal dengan kolonisasi mulai dilaksanakan pada 1905. Salah satu daerah tujuan kolonisasi di Sulawesi Selatan adalah Distrik Mapilli (Onderafdeling Polewali Mandar) yang mulai dilakukan penempatan secara bertahap pada 1937. Para kolonis yang berasal dari berbagai daerah di Pulau Jawa tersebut, bukan hanya berhasil membuka hutan belantara dan belukar menjadi menjadi lahan pekarangan dan persawahan dengan susah payah. Melainkan juga mereka tidak sulit beradaptasi dan mendapat respon positif dari penduduk lokal sehingga keharmonisan antaretnik dapat terjalin dengan baik.
CITATION STYLE
Amir, M. (2020). WONOMULYO: DARI KOLONISASI KE TRANSMIGRASI 1937-1952. Pangadereng : Jurnal Hasil Penelitian Ilmu Sosial Dan Humaniora, 6(1), 13–30. https://doi.org/10.36869/pjhpish.v6i1.138
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.