Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan populasi sapi potong adalah dengan menerapkan inseminasi buatan pada sapi potong. Selama ini dalam aplikasi teknologi IB umumnya spermatozoa yang dimanfaatkan adalah hasil ejakulasi yang ditampung dengan vagina buatan. Agar dapat mencapai tujuan suatu program Inseminasi Buatan maka penggunaan pejantan yang bebas penyakit dan bermutu genetik tinggi secara maksimal, dengan kemampuan fertilisasi optimum, spermatozoa harus diawetkan agar dapat digunakan untuk beberapa waktu yang lama sehingga dapat dijual pada waktu yang lainnya. Untuk itu semen perlu dicampur dengan larutan pengencer yang menjamin kebutuhan fisik dan kimiawinya. Hal yang dapat dilakukan untuk meningkatkan produksi daging salah satunya melalui inseminasi buatan. Inseminasi buatan adalah teknologi perkembangbiakan yang mempunyai banyak keuntungan. Selain biaya yang terjangkau, Inseminasi Buatan juga mengurangi tingkat resiko kematian akibat kecelakaan yang terjadi dalam proses perkawinan alami. Inseminasi Buatan juga mempunyai manfaat yang penting yaitu meningkatkan mutu benih. Sperma yang digunakan untuk Inseminasi adalah sprema yang memiliki kualitas terbaik. Faktor-faktor yang mempengaruhi peternak sapi potong di Kecamatan Kendit dalam penggunaan Inseminasi Buatan yaitu umur, pendidikan terakhir, jumlah keluarga, intensitas penyuluhan, dan pengalaman beternak sebesar 68,1%, sedangkan sisanya 31,9% dipengaruhi oleh variabel-variabel lain yaitu keberhasilan Inseminasi Buatan dan pelayanan Inseminator yang tidak dimasukkan dalam model regresi.
CITATION STYLE
Suteja, D. K. (2020). ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PETERNAK SAPI POTONG TERHADAP INTENSITAS PENGGUNAAN INSEMINASI BUATAN DI KECAMATAN KENDIT KABUPATEN SITUBONDO. AGRIBIOS, 18(1), 12. https://doi.org/10.36841/agribios.v18i1.886
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.