Unity and cohesion serve as the fundamental pillars for the sustainability and progress of a nation, particularly in the diverse religious landscape of Indonesia. Confronting the complexity of a society with diverse beliefs, religious moderation becomes crucial in maintaining peace and stability. This paper delves into the significance of religious moderation as a foundation for preserving balance between plurality and harmony within a diverse society. The study employs a literature analysis approach, revealing that by referencing the methods employed by Prophet Muhammad in resolving religious conflicts of his time, this research identifies principles of religious moderation adaptable to the current context of Indonesian society. Key steps such as identifying involved parties, facilitating open dialogue, and emphasizing shared values are pivotal in achieving solutions acceptable to all. Drawing wisdom from Prophet Muhammad's approach to religious conflicts, the study concludes that an approach emphasizing equality, respect, and gentle communication serves as valuable guidance in resolving interfaith conflicts. ABSTRAK Persatuan dan kesatuan merupakan fondasi utama bagi keberlanjutan dan kemajuan suatu bangsa, khususnya dalam konteks Indonesia yang kaya akan keberagaman agama. Dalam menghadapi kompleksitas masyarakat yang berbeda keyakinan, moderasi beragama menjadi krusial untuk menjaga kedamaian dan stabilitas. Tulisan ini membahas pentingnya moderasi beragama sebagai landasan untuk menjaga keseimbangan antara pluralitas dan harmoni dalam masyarakat yang beragam. Kajian ini menggunakan analisis kepustakaan. Kajian ini menunjukkan bahwa dengan mengacu pada metode yang diterapkan oleh Rasulullah dalam menyelesaikan konflik agama pada zamannya, penelitian ini mengidentifikasi prinsip-prinsip moderasi beragama yang dapat diadaptasi dalam konteks kehidupan masyarakat Indonesia saat ini. Langkah-langkah seperti identifikasi pihak-pihak terlibat, fasilitasi dialog terbuka, dan penekanan pada nilai bersama menjadi kunci dalam mencapai solusi yang dapat diterima oleh semua pihak. Dengan menggali hikmah dari cara Nabi Muhammad menangani konflik agama, penelitian ini menyimpulkan bahwa pendekatan yang menekankan kesetaraan, penghargaan, dan komunikasi yang lembut dapat menjadi pedoman berharga dalam menyelesaikan konflik antar agama.
CITATION STYLE
Shintya, M. (2023). Menggali Kearifan Rasulullah: Landasan Moderasi Beragama dalam Menyelesaikan Konflik. El-Sunan: Journal of Hadith and Religious Studies, 1(2), 78–88. https://doi.org/10.22373/el-sunan.v1i2.3494
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.