Budaya keaksaraan adalah sesuatu yang lebih luas dan lebih penting daripada sekedar keterampilan teknis membaca dan menulis, melainkan mencangkup kemampuan, minat, kegemaran kebiasaan dan kebutuhan membaca dan menulis yang memola dan berakar dalam kehidupan sehari-hari. Rumah dapat menjadi tempat bermain bahasa yang menyenangkan. Dari halaman depan hingga seluruh bagian rumah seperti ruang tamu, kamar tidur, kamar makan, ruang keluarga hingga dapur dan kamar mandi sebenarnya menyediakan beragam sumber belajar yang dapat dipergunakan sebagai media bermain bahasa. Namun memang belum semua orangtua mengetahui dan memahami hal ini. Kegiatan ini ini dilakukan agar orangtua mengetahui, memahami dan berdaya serta memiliki keterampilan mendampingi anak mengembangkan bahasa di rumah dalam bentuk pelatihan parenting bermain bahasa dengan memanfaatkan sumber daya yang tersedia di rumah dan merancang berbagai kegiatan berbahasa yang alamiah dan menyenangkan. Beberapa kegiatan yang disarankan antara lain membacakan buku (read aload) dan penyediaan pojok buku serta environmental print dengan menggunakan bahan tercetak yang tersedia di rumah serta e-book yang tersedia di Aplikasi Let’s Read. Orangtua juga didorong untuk menjadi role model atau uswah hasanah sebagai pembaca buku yang baik dan konsisten, memberikan lingkungan belajar yang kondusif dan menyenangkan agar anak mengkaitkan kegiatan berbahasa dengan sesuatu yang menyenangkan dan menggairahkan sehingga tumbuh motivasi intrinsik anak.
CITATION STYLE
Fathu Roshonah, A., Zamzam, R., Qurrotaini, L., & Fiqriyah Rahmah, S. (2022). PEMBERDAYAAN ORANGTUA TK AISYIYAH DALAM PENDAMPINGAN ANAK BERMAIN BAHASA DI ERA BDR (BELAJAR DI RUMAH). AN-NAS: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 2(1), 21. https://doi.org/10.24853/an-nas.2.1.21-28
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.