Kemajuan teknologi di sektor industri telah banyak mengeluarkan produk mesin untuk memudahkan produksi, namun pada perkembangannya banyak mesin yang menghasilkan kebisingan melebihi nilai ambang batas. Dampak kebisingan terhadap kesehatan pekerja antara lain terganggu organ/jaringan, terganggu kejiwaan, terganggu komunikasi, terganggu nya keseimbangan tubuh dan terganggu nya pendengaran. PT X merupakan perusahaan yang bergerak dibidang konstruksi dalam melakukan proses pembangunan gedung banyak melibatkan peralatan berat yang menghasilkan kebisingan yang tinggi, seperti mesin excavator, genset, loader, truck dan lain – lain. Penggunaan alat tersebut dapat meningkatkan risiko gangguan pendengaran pada pekerja. Tujuan penelitian ini ingin mengetahui hubungan antara kebisingan dan umur dengan keluhan gangguan pendengaran. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional. Populasi pada penelitian ini yaitu seluruh pekerja dalam pembangunan Gedung A, dengan jumlah populasi sebesar 35 pekerja selama bulan juni 2021. Pengukuran kebisingan dilakukan menggunakan sound level meter. Analisis bivariat dilakukan dengan uji statistik Chi Square. Didapat hasil 34,3% responden memiliki keluhan gangguan pendengaran. Didapat nilai P = 0,01 menunjukkan bahwa ada hubungan antara tingkat kebisingan dengan keluhan gangguan pendengaran dan sedangkan tidak terdapat hubungan antara umur dengan keluhan gangguan pendengaran dengan nilai P = 0,35. Terdapat pengaruh antara kebisingan dan keluhan gangguan pendengaran. Untuk menghindari bahaya kebisingan perusahaan dapat melakukan pengaturan waktu kerja dan istirahat, shift kerja, pemeriksaan kesehatan pekerja, penyuluhan dan pelatihan.
CITATION STYLE
Iqbal, M., & Nisha R, D. C. (2022). KELUHAN GANGGUAN PENDENGARAN PADA PEKERJA KONSTRUKSI BANGUNAN GEDUNG. JURNAL RISET KESEHATAN POLTEKKES DEPKES BANDUNG, 14(1), 16–22. https://doi.org/10.34011/juriskesbdg.v14i1.2037
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.