Desa Pengastulan sejak dahulu sudah terkenal dengan penduduknya terdapat banyak umat Muslimnya atau ada agama Islam, tetapi desa tersebut secara umum terlihat tentram dan damai tidak terjadi pergesekan yang begitu berarti. Sedangkan secara asal usul penduduknya juga beranekaragam seperti terdapat suku Bali, suku Jawa, suku Madura dan suku Bugis sehingga dari keragaman tersebut tentunya sangat sulit untuk menyamakan kebiasaan dan tata cara bermasyarakat. Untuk menghasilkan data yang valid dan reliable, maka penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Untuk menghasilkan data yang bersifat logis, artikel ini melakukan beberapa tahapan pemilahan data berupa : 1). Mereduksi data, 2). Mendisplay data, 3). Memverifikasi data dan, 4). Menginterpretasi data artikel. Refrensi terkait sangat menunjang validitas suatu karya ilmiah, oleh karena itu digunakan juga teknik kepustakaan melalui penjajakan literature di google scholar. Hasil dari penelitian ini yakni: Interkasi Di Masyarakat Desa Pengastulan, Upaya-upaya dalam melakukan Interaksi Di Desa Pengastulan, tidak hanya upaya, Kendala-Kendala dalam Interaksi juga terdapat didalamnya. Beragam kendala yang terdapat dalam interaksi sebagai berikut seperti:kurangnya tingkat pendidikan, klaster ekonomi yang beragam dan penyesuaian diri dengan lingkungan.
CITATION STYLE
Gata, I. W. (2022). POLA INTERAKSI KEBERAGAMAAN MASYARAKAT MULTIKULTUR DI DESA PENGASTULAN KECAMATAN SERIRIT (Perspektif Pendidikan Sosiokultural). Satya Widya: Jurnal Studi Agama, 5(1), 60–73. https://doi.org/10.33363/swjsa.v5i1.831
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.