ABSTRAKTujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PKM) ini adalah memberikan pengetahuan dan pelatihan kepada petani kakao tentang teknik usahatani kakao yang sesuai dengan standard praktik pertanian yang baik atau Good Agriculture Practices (GAP); dan memperkenalkan konsep usahatani sehat kepada petanik melalui penggunaan pupuk silikat plus (SiPlus). Kegiatan PKM dilakukan melalui penyuluhan secara langsung dengan cara memutarkan video tentang penerapan GAP untuk tanaman kakao dan slide tentang konsep dan penerapan bertani sehat dengan menggunakan pupuk SiPlus di balai desa Genggelang, Kecamatan Gangga, Kabupaten Lombok Utara. Kegiatan ini dihadiri oleh 21 orang petani dan staf desa serta beberapa tokoh masyarakat yang ada di desa tersebut. Tayangan video tentang GAP kakao difokuskan pada penerapan PSP2S (Panen sering, pemangkasan, pemupukan dan sanitasi). Hasil kegiatan menunjukkan bahwa tayangan video tersebut telah memberikan motivasi bagi petani kakao tentang teknik pengelolaa kebun kakao yang baik. Penggunaan SiPlus merupakan metode baru, sehat dan ramah lingkungan. Secara umum, petani sangat antusias dan menyambut baik ajakan tim PKM untuk menerapkan GAP kakao dan konsep bertani sehat dengan SiPlus. Sebagai tindak lanjut dari kegiatan ini, kombinasi metode GAP dan penerapan model usahatani sehat menggunakan SiPlus direkomendasikan untuk dapat dijadikan sebagai model usahatani kakao di KLU serta dapat disebar-luaskan ke petani kakao lainnya. Kata kunci: model usahatani; silikat plus; kakao. ABSTRACTThe purpose of this community service (CS) was to provide knowledge and traning to cocoa farmers that are in accordance with good Agriculture practices (GAP) standard; and introducing the concept of healthy farming through the use of silicate plus fertilizer (Si plus). This activities are carried out through direct counseling by playing a video about the application of GAP for cocoa plants and a slide about the concept of healthy farming using Si plus fertilizer. The activity was held at the Genggelang village hall. Gangga District, Noth Lombok Regency, with 21 farmers attended and village staff as well as several community leaders in the village. The video presented about GAP for cocoa is focused on implementing PSP2S (frequent harvesting, pruning, fertilizing and sanitation). The results showed that the video was motivated cocoa farmers about good cocoa garden management techniques and synergistic manner. In general, the farmes were very enthusiastic and welcome the community service team’s invitation to apply GAP for cocoa and the concept of healthy farming with Siplus . To follow-up this activity, a combination of the GAP and applying Siplus is recommended to be used as a cocoa farming model in North Lombok Regency and it can be distributed to other cocoa farmers. Keywords: farming model; silicate plus; cocoa.
CITATION STYLE
Mulyati, M., Priyono, J., & Muliatiningsih, M. (2020). PENERAPAN MODEL USAHATANI SEHAT MELALUI PENGGUNAAN PUPUK SILIKAT PLUS PADA TANAMAN KAKAO DI KECAMATAN GANGGA KABUPATEN LOMBOK UTARA. SELAPARANG Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan, 4(1), 363. https://doi.org/10.31764/jpmb.v4i1.3241
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.