Menurut riset yang dilakukan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Perairan laut selatan Jawa Timur memiliki potensi terjadinya tsunami. Maka dari itu perlu diadakan kajian yang lebih mendalam yang hasilnya bisa dijadikan sebagai data pelengkap untuk menggambarkan kondisi laut pada masa mendatang. Salah satu fenomena yang bisa dijadikan acuan untuk mengetahui kondisi perairan suatu daerah yaitu dengan mengamati pasang surut suatu wilayah perairan, yang dapat diaplikasikan dengan melakukan pengamatan pasut untuk menentukan nilai chart datum di daerah tersebut. Penelitian ini berisi perbandingan nilai chart datum (MSL, HHWL, dan LLWL) dari data 15 hari, satu bulan, tiga bulan, enam bulan, satu tahun, dan dua tahun di Perairan Prigi. Metode yang digunakan adalah metode least square. Hasil dari penelitian ini dapat digunakan untuk mempertimbangkan efisiensi pengamatan pasut terutama dalam penentuan durasi pengamatan. Data Stasiun Prigi menunjukkan bahwa lama pengamatan pasut tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai MSL, namun berpengaruh signifikan terhadap nilai HHWL dan LLWL yang dihasilkan. Sehingga nilai prediksi MSL jangka panjang yang baik dapat diperoleh dari Pengamatan selama 15 hari atau satu bulan saja. Sedangkan nilai prediksi HHWL dan LLWL semakin baik ketika pengamatan dilakukan semakin lama. Selisih atau perbedaan nilai MSL terbesar di Stasiun Prigi yaitu 0,63 meter. Lalu perbedaan nilai HHWL terbesar yaitu 1,176 meter. Kemudian perbedaan nilai LLWL terbesar yaitu 1,106 meter. Copyright
CITATION STYLE
Dewantara, D. O., & Khomsin, K. (2022). Analisis Perbandingan Nilai Chart Datum Berdasarkan Lama Waktu Pengamatan di Stasiun Pasut Prigi. Geoid, 18(1), 168. https://doi.org/10.12962/j24423998.v18i1.10347
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.