Latar Belakang: Perilaku buang air besar sembarangan (BABS) merupakan suatu tindakan membuang kotoran atau tinja di ladang, hutan, semak-semak, sungai, pantai atau area terbuka lainnya dan dibiarkan menyebar mengkontaminasi lingkungan, tanah udara dan air sehingga menimbulkan permasalahan baru yang dapat membahayakan kesehatan manusia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara perilaku buang air besar sembarangan (BABS) dengan kepemilikan jamban, pengetahuan dan sikap di Kelurahan Kasunyatan wilayah kerja Puskesmas Kasemen. Metode: Desain penelitian yang digunakan adalah Cross sectional dengan jumlah sampel 93 responden. Metode pengambilan sampel diambil dengan simple random sampling. Data analisis menggunakan univariat dan bivariat. Penggumpulan data primer menggunakan kuesioner. Sedangkan data sekunder didapat dari data profil Puskesmas Kasemen tahun 2018. Hasil: Masih terdapat masyarakat yang melakukan BABS (35,5%), tidak memiliki jamban yang memenuhi syarat sebanyak 59 (63,4%), 47,3% mempunyai pengetahuan yang kurang baik, sebanyak 40,9% memiliki sikap yang kurang baik. Hubungan signifikan ditemukan antara kondisi jamban yang memenuhi syarat (p=0,000), pengetahuan (p=0,0001) dan sikap (p=0,000) dengan perilaku BABS. Kesimpulan: Kondisi jamban yang tidak memenuhi syarat, pengetahuan dan sikap responden mempengaruhi perilaku buang air besar sembarangan
CITATION STYLE
Puspitasari, D., & Nasiatin, T. (2021). FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU BUANG AIR BESAR SEMBARANGAN (BABS). Jurnal Bahana Kesehatan Masyarakat (Bahana of Journal Public Health), 5(1), 1–5. https://doi.org/10.35910/jbkm.v5i1.331
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.