Timbulan sampah Kota Balikpapan pada tahun 2015 mencapai 400 ton per hari. Salah satu program yang diharapkan dapat mengurai permasalahan sampah yaitu dengan membangun Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST). TPST diharapkan dapat mengubah sistem pengelolaan sampah menjadi terdesentralisasi, yaitu sistem pengelolaan pada areal hulu. TPST dapat mengurangi tingginya timbulan sampah di TPA. Data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi data primer, yaitu hasil pengukuran komposisi dan kuantitas sampah serta jenis dan jumlah fasilitas pengolahan sampah. Data sekunder yaitu jumlah penduduk daerah pelayanan, kuantitas sampah selama setahun terakhir, daerah pelayanan TPST, serta data finansial TPST. Perhitungan kuantitas sampah menggunakan metode load-count dan weight-volume analysis. Pengambilan sampel untuk perhitungan komposisi dengan mengambil ±100 kg sampah yang akan dianalisis susunan masing-masing komponen sampah yang dinyatakan dalam % berat. Kesetimbangan massa dianalisis menggunakan nilai recovery factor dengan menganalisis secara cermat aliran sampah masuk, sampah diolah, dan sampah yang menjadi residu. Dalam analisis finansial, kriteria ekonomi yang digunakan adalah Net Present Value (NPV). Kuantitas sampah yang diolah setiap hari di TPST Gunung Bahagia adalah 35 m3/hari atau setara dengan 3,9 ton/hari. Rata-rata sampah terjual sebesar 3.265,89 kg/hari dan total residu ke TPA sebesar 605,79 kg/hari. Perhitungan kelayakan finansial mendapatkan nilai NPV>0 sehingga operasi TPST dipandang layak. Proyeksi pelayanan TPST menunjukkan bahwa TPST dapat meningkatkan kapasitas pelayanannya hingga tahun 2033 dengan kapasitas 91,7 m3/hari setara dengan 9,9 ton/hari.
CITATION STYLE
Cahya, W. I., & Pandebesie, E. S. (2017). Kajian Aspek Teknis dan Finansial Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Gunung Bahagia, Kota Balikpapan. Jurnal Teknik ITS, 6(2). https://doi.org/10.12962/j23373539.v6i2.25177
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.